Page 117 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 117
Artinya, separuh lebih penyandang disabilitas yang masuk usia produktif belum terserap di dunia
kerja.
Menteri Ketenagakerjaan ( ) Ida Fauziyah menjelaskan, minimnya partisipasi tersebut
menunjukkan, penyandang disabilitas tidak berani masuk dunia kerja.
"Rendahnya tingkat partisipasi angkatan kerja penyandang disabilitas menunjukkan bahwa
banyak penyandang disabilitas sudah terlebih dahulu mundur dan tidak berani masuk ke dalam
pasar kerja," katanya dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/2).
Ia melanjutkan, kondisi tersebut dipengaruhi oleh masih terbatasnya ketersediaan lapangan
kerja dan diskriminasi serta stigma bagi penyandang disabilitas di dunia kerja.
Menurutnya, ketersediaan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas lebih banyak di sektor
pelayanan, jasa dan ritel dibanding sektor industri.
"Rendahnya partisipasi di sektor industri, dipengaruhi oleh beberapa permasalahan seperti tidak
tersedianya aksesibilitas di lingkungan kerja, kesenjangan sosial, dan pelatihan pendidikan yang
tidak inklusif," ungkapnya.
Meski demikian di tengah situasi ketenagakerjaan dunia yang penuh tekanan sebagai imbas
pandemi COVID-19, saat ini ada satu hal yang membuka peluang penyandang disabilitas untuk
berkontribusi di dunia kerja. Peluang itu adalah pemanfaatan teknologi yang mampu
menciptakan diversifikasi keterampilan, yang dapat dimanfaatkan oleh penyandang disabilitas.
"Oleh karena itu saya berharap agar semua perusahaan baik swasta, BUMN dan BUMD, terutama
perusahaan yang para CEO dan pimpinannya hadir pada acara hari ini, dapat terus memberikan
kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas di masa pandemi ini, sesuai amanat Undang-
undang Nomor 8 Tahun 2016," katanya.
116