Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 131

Reporter: Anggun P. Situmorang Sumber: Merdeka.com Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida
              Fauziah  mengatakan,  jumlah  pengangguran  terbuka  penyandang  disabilitas  di  Indonesia
              mencapai  247.000  orang  atau  TPT  (Tingkat  Pengangguran  Terbuka)  sebesar  3  persen.
              Sedangkan jumlah penyandang disabilitas yang bekerja mencapai 7,57 juta.

              "Jumlah  penyandang  disabilitas  yang  bekerja  sebanyak  7,57  juta  dan  jumlah  pengangguran
              terbuka penyandang disabilitas sebanyak 247 ribu orang TPT 3 persen," ujar Ida dalam diskusi
              daring bersama Apindo, Jakarta, Rabu (24/2).

              Ida  mengatakan,  Badan  Pusat  Statistik  (BPS)  mencatat  usia  kerja  penyandang  disabilitas
              sebanyak 17,7 juta sementara yang masuk dunia kerja sebanyak 7,8 juta orang. Hal ini berarti
              Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas hanya 44 persen jauh dibawah
              TPAK nasional sebanyak 69 persen.

              "Rendahnya  partisipasi  penyandang  disabilitas  menunjukkan  bahwa  penyandang  disablitas
              mundur dari pada masuk ke pasar kerja," kata Ida.
              Adapun  kondisi  tersebut  dipengaruhi  oleh  keterbatasan  lapangan  kerja,  diskrimisnasi  dan
              kemungkinan  terjadinya  stigma  bagi  penyandang  disabilitas  di  tempat  kerja.  Ketersediaan
              lapangan kerja bagi penyandang disabilitas juga ada lebih bnayak di sektor pelayanan jasa dan
              ritel dibandingkan sektor industri.
              "Rendahnya pasrtisipasi sektor industri dipengaruhi oleh permasalahan seperti tidak tersedianya
              akses ditempat kerja, ada kesenjangan sosial yang tidak kala adalah karena pelatihan pendidikan
              yang tidak inklusif," tandasnya.

              Anggun  P.  Situmorang  Merdeka.com  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)
              Hariyadi  B.  Sukamdani,  meminta  pemerintah  untuk  memberikan  insentif  bagi  perusahaan-
              perusahaan yang mempekerjakan pekerja disabilitas.

              "Dalam  Undang-Undang  nomor  8  tahun  2016  sebenarnya  telah  diatur  tentang  insentif  yang
              seharusnya  diberikan  oleh  pemerintah  baik  pemerintah  pusat  maupun  pemerintah  daerah
              kepada perusahaan yang telah mempekerjakan pekerja disabilitas," kata Hariyadi dalam Dialog
              Interaktif Ketenagakerjaan Inklusif Bersama Menteri Ketenagakerjaan, Rabu (24/2/2021).

              Oleh karena itu, Apindo berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah untuk dapat
              merealisasikan ketentuan tersebut. Untuk lebih memaksimalkan dan meluaskan implementasi
              ketenagakerjaan inklusif di tempat kerja dan memberikan apresiasi atas keterlibatan dunia usaha
              selama ini.

              "Isu disabilitas merupakan isu yang besar, WHO dalam world report on disability tahun 2011
              memperkirakan  jumlah  disabilitas  15  persen  dari  total  populasi,  yang  menjadikan  disabilitas
              sebagai kelompok minoritas terbesar di dunia," katanya.

              Dalam WHO global disability action plan 2014 -2021 ketenagakerjaan juga menjadi bagian yang
              penting.  Oleh  karena  itu,  banyak  negara  yang  mendorong  para  pengusahanya  untuk
              menerapkan kebijakan kesetaraan inklusivitas ini dengan memberikan insentif-insentif.

              Misalnya  di  Amerika  serikat  terdapat  work  opportunity  tax  credit  yaitu  tax  kredit  untuk
              mempekerjakan pegawai dengan kualifikasi tertentu, salah satunya disabilitas.

              Terdapat juga disabled access credit yaitu kredit untuk usaha kecil yang mengeluarkan biaya
              tertentu dalam memberi akses kepada disabilitas.

              "Selain  itu  bagi  pengusaha  yang  menghilangkan  hambatan  akses  fisik  dan  transportasi  bagi
              disabilitas juga mendapatkan architectural barrier removal tax deduction, di China dan Malaysia

                                                           130
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136