Page 92 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 92

Di Indonesia, dalam 2 tahun terakhir, dilaporkan telah terjadi kenaikan kecelakaan kerja yang
              sangat signifikan, naik sebesar 55.2% dari tahun sebelumnya, yakni sebanyak 114.000 kasus di
              tahun 2019 menjadi 177.000 kasus di tahun 2020.

              Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional (BPJS Kesehatan) atau yang sebelumnya dikenal
              sebagai PT Jamsostek mencatat, kurang lebih setiap harinya sebanyak 12 pekerja di Indonesia
              mengalami cacat permanen dan 7 pekerja meninggal dunia akibat dari kecelakaan di tempat
              kerja,  dengan  kecelakaan  kerja  terbesar  disumbang  oleh  sektor  manufaktur  dan  konstruksi
              sebesar 63,6%, sektor transportasi 9,3%, sektor kehutanan 3,8%, pertambangan 2.6% dan
              sisanya sebesar 20,7%.

              Dengan melihat tingginya tingkat kecelakaan kerja tersebut, maka diperlukan upaya maksimal
              untuk mencegah agar kecelakaan kerja tidak terjadi kembali.

              Saat ini, sebagian besar perusahaan manufaktur lokal masih menghadapi persoalan kurangnya
              pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil, yang membuat produktivitas dan
              pertumbuhan secara keseluruhan menjadi terhambat.

              Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia pada tahun 2020, 57,5%
              dari total 126,51 juta penduduk yang bekerja di Indonesia, memiliki tingkat pendidikan yang
              rendah. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi rendahnya kesadaran pekerja akan pentingnya
              budaya K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

              Pada saat yang sama, pemberi kerja juga berisiko harus menanggung biaya yang besar apabila
              kecelakaan kerja di tempat kerja terjadi.

              “Teknologi  Cobots  diciptakan  untuk  membantu  melaksanakan  tugas-tugas  yang  mungkin
              berbahaya atau rawan cedera bagi manusia. Dengan fitur keselamatan yang terpasang, sebuah
              robot tangan (robot arm) dapat menyesuaikan/memperlambat kerjanya pada saat seseorang
              memasuki  ruang  kerja.  Cobot  juga  dapat  melindungi  seseorang  dari  resiko  cedera  karena
              mengerjakan  tugas  yang  terus  berulang  dan  berbahaya  di  sektor  manufaktur,”  kata  James
              McKew, Regional Director of Asia Pacific di Universal Robots ditulis Rabu (24/2/2021).

              Sistem  keselamatan  Universal  Robots  memungkinkan  perusahaan  menyesuaikan  berbagai
              macam  parameter  untuk  meminimalisir  resiko  yang  terjadi  dengan  penerapan  aplikasi  robot
              industri.

              Peningkatan produktivitas, yang dibarengi dengan desain solusi cobot yang aman dan inheren,
              menunjukkan bahwa teknologi otomasi terbaru ini dapat mengurangi hingga 72% penyebab
              umum kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan manufaktur.

              “Saat ini kita semakin mendekati visi Industri 5.0, dimana sebuah pabrik yang cerdas dapat
              mengkolaborasikan  manusia  dan  alat  berat  bekerja  secara  bersama-sama,  dengan  tetap
              mementingkan persyaratan keselamatan dan kepatuhan di tempat kerja. Tidak diragukan lagi,
              tenaga kerja kolaboratif yang menampilkan manusia dan robot saling melengkapi satu sama lain
              dalam  peran  mereka  masing-masing  dan  menawarkan  peluang  yang  signifikan  untuk
              meningkatkan  produktivitas  manufaktur,  inovasi,  keselamatan,  dan  kepuasan  kerja  secara
              keseluruhan di tempat kerja,” kata James McKew, Direktur Regional Asia-Pasifik di Universal
              Robots.

              Lebih  jauh  James  juga  menekankan  bahwa  Perusahaan  juga  dapat  mencapai  Return  On
              Investment  (ROI)  yang  lebih  cepat  dengan  menggunakan  cobots  untuk  memberikan  waktu
              pekerja  beristirahat  dan  memungkinkan  mereka  menangani  proses  produktivitas  yang  lebih
              tinggi dan pada akhirnya memperoleh sebuah keterampilan baru.



                                                           91
   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97