Page 97 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 25 FEBRUARI 2021
P. 97

OTOMATISASI ROBOT DIKLAIM BISA KURANGI TINGGINYA ANGKA KECELAKAAN
              KERJA DI INDONESIA
              JAKARTA, - Salah satu perusahaan teknologi robot kolaboratif (cobots) yang berbasis di Denmark
              yaitu  Universal  Robots  (UR),  mendorong  perusahaan  manufaktur  lokal  untuk  mempercepat
              pengadopsian otomatisasi robot .

              Hal ini disebut bisa meningkatkan produktivitas, sekaligus mengurangi tingkat kecelakaan kerja
              di tempat kerja.

              Regional  Director  of  Asia  Pacific  di  Universal  Robots  James  McKew  mengatakan, otomatisasi
              robot bisa mengurangi tingginya tingkat kecelakaan kerja.

              PT Jamsostek mencatat, kurang lebih setiap harinya ada sebanyak 12 pekerja di Indonesia yang
              mengalami cacat permanen dan 7 pekerja meninggal dunia akibat dari kecelakaan di tempat
              kerja.

              Belum lagi di Indonesia, dalam 2 tahun terakhir, dilaporkan telah terjadi kenaikan kecelakaan
              kerja yang sangat signifikan, naik sebesar 55,2 persen dari tahun sebelumnya, yakni 114.000
              kasus di tahun 2019 menjadi 177.000 kasus di tahun 2020.

              "Teknologi  Cobots  diciptakan  untuk  membantu  melaksanakan  tugas-tugas  yang  mungkin
              berbahaya atau rawan cedera bagi manusia. Dengan fitur keselamatan yang terpasang, sebuah
              robot  tangan  (robot  arm)  dapat  menyesuaikan  atau  memperlambat  kerjanya  pada  saat
              seseorang memasuki ruang kerja. Cobot juga dapat melindungi seseorang dari resiko cedera
              karena mengerjakan tugas yang terus berulang dan berbahaya di sektor manufaktur," ujar James
              mengutip siaran persnya, Rabu (24/2/2021).

              Menurut dia, dengan adanya sistem keselamatan Universal Robots memungkinkan perusahaan
              menyesuaikan  berbagai  macam  parameter  untuk  meminimalisir  resiko  yang  terjadi  dengan
              penerapan aplikasi robot industri.

              Hal ini termasuk membatasi gaya, kecepatan, kekuatan atau momentum robot, atau bahkan
              membatasi ruang kerja dengan menggunakan sebuah batas keamanan.

              Dia menambahkan, peningkatan produktivitas, yang dibarengi dengan desain solusi cobot yang
              aman dan inheren, menunjukkan bahwa teknologi otomasi terbaru ini dapat mengurangi hingga
              72 persen penyebab umum kecelakaan kerja di lingkungan perusahaan manufaktur.
              "Saat ini kita semakin mendekati visi Industri 5.0, di mana sebuah pabrik yang cerdas dapat
              mengkolaborasikan  manusia  dan  alat  berat  bekerja  secara  bersama-sama,  dengan  tetap
              mementingkan persyaratan keselamatan dan kepatuhan di tempat kerja," kata James.

              "Tenaga kerja kolaboratif yang menampilkan manusia dan robot saling melengkapi satu sama
              lain  dalam  peran  mereka  masing-masing  dan  menawarkan  peluang  yang  signifikan  untuk
              meningkatkan  produktivitas  manufaktur,  inovasi,  keselamatan,  dan  kepuasan  kerja  secara
              keseluruhan di tempat kerja," lanjut dia.

              James juga menekankan bahwa perusahaan juga dapat mencapai Return On Investment (ROI)
              yang lebih cepat dengan menggunakan cobots untuk memberikan waktu pekerja beristirahat
              dan memungkinkan mereka menangani proses produktivitas yang lebih tinggi dan pada akhirnya
              memperoleh sebuah keterampilan baru.
              Tidak seperti robot tradisional yang membutuhkan pemrograman tingkat tinggi, yang hanya bisa
              diaplikasikan oleh lulusan setingkat insinyur, cobots dirancang untuk membuat pemrograman



                                                           96
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102