Page 29 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 JANUARI 2021
P. 29

MENAKER IDA JANJI LINDUNGI PEKERJA PEREMPUAN DI INDONESIA

              Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah berkomitmen untuk melindungi pekerja perempuan dan
              memberikan  rasa  aman  dalam  pemenuhan  hak-haknya.  Pemberdayaan  dan  perlindungan
              perempuan di bidang ketenagakerjaan menurut dia sangat penting.

              "Salah satu kunci meraih bonus demografi adalah dengan pemberdayaan pekerja perempuan
              yang akan memberikan kontribusi ke perekonomian," kata Menaker Ida pada Webinar Peringatan
              Hari Ibu 2020 yang diselenggarakan Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia dan Maju
              Perempuan Indonesia, Senin (4/1).

              Namun, mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan tidak dapat
              dilaksanakan hanya oleh pemerintah, tetapi juga dibutuhkan komitmen dan upaya konkret dari
              seluruh pihak terkait, mulai dari pekerja dan serikatnya (SP/SB), pengusaha, hingga masyarakat
              luas.

              "Mari kita bersama untuk ke depannya selalu bersinergi mewujudkan perlindungan bagi pekerja
              perempuan demi masa depan Indonesia yang lebih baik," ujarnya.

              Dalam  memberikan  perlindungan  terhadap  pekerja  perempuan,  Kemnaker  sendiri  telah
              melaksanakan tiga aspek kebijakan. Pertama, kebijakan protektif, yaitu memberi perlindungan
              bagi  pekerja  perempuan  terkait  fungsi  reproduksi.  Kedua,  kebijakan  kuratif,  yaitu  larangan
              melakukan PHK bagi pekerja perempuan karena menikah, hamil atau melahirkan.

              "Ketiga,  kebijakan  non  diskriminatif,  yaitu  memberi  perlindungan  bagi  pekerja  perempuan
              terhadap  praktik  diskriminasi  dan  ketidakadilan  gender  dalam  semua  aspek  di  tempat  kerja
              Selama tahun 2020," ucapnya.

              Sementara  dalam  hal  pencapaian,  pihaknya  telah  melaksanakan  kegiatan  pembinaan
              pengawasan norma kerja perempuan di perusahaan dan melakukan fungsi pemberian bantuan
              teknis baik kepada pelaku usaha maupun pekerja di 96 perusahaan.

              "Kementerian Ketenagakerjaan juga melakukan bimbingan teknis/FGD yang melibatkan peserta
              dari  unsur  pengawas  ketenagakerjaan,  manajemen  perusahaan,  dan  pekerja.  Kemudian
              membuat dan mengembangkan Sistem Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan dari Diskriminasi
              (SI LINA NAKER PD) yang berbasis IT," jelasnya.

              Tantangan Pekerja Perempuan Namun, dia mengingatkan bahwa ada tantangan bagi pekerja
              perempuan  yang  harus  menjadi  perhatian  semua  pihak.  Pertama,  respect,  yakni  kurangnya
              keterwakilan suara pekerja perempuan dalam pengambilan keputusan, sehingga hak pekerja
              perempuan kurang dipedulikan. Kedua opportunity, kurangnya peluang karier dan dukungan
              bagi pekerja perempuan untuk berkembang.

              Ketiga, security, yaitu kurangnya perlindungan dan jaminan bagi keselamatan, kesehatan, dan
              kesejahteraan, seperti diskriminasi upah, kekerasan, pelecehan, kurangnya alat pelindung diri
              untuk bekerja, dan tidak dipenuhinya hak jaminan sosial bagi pekerja perempuan.

              "Ketiga  aspek  di  atas  merupakan  tantangan  bagi  kita  semua  dalam  upaya  memberikan
              perlindungan bagi pekerja perempuan saat ini," pungkasnya.










                                                           28
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34