Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 JANUARI 2021
P. 27

MENAKER: MELINDUNGI HAK PEKERJA PEREMPUAN TAK BISA DILAKSANAKAN
              HANYA OLEH PEMERINTAH
              Menteri  Ketenagakerjaan  (  Menaker  )  Ida  Fauziyah  menyatakan,  pemerintah  melalui
              Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus berkomitmen melindungi pekerja perempuan
              dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya. Pemberdayaan dan perlindungan
              perempuan di bidang ketenagakerjaan sangat penting.

              "Salah  satu  kunci  meraih  bonus  demografi  melalui  peningkatan  produktifitas  dari  besarnya
              jumlah  penduduk  usia  kerja,  adalah  dengan  pemberdayaan  pekerja  perempuan  yang  akan
              memberikan kontribusi melalui perekonomian," kata Ida pada Webinar Peringatan Hari Ibu 2020
              yang diselenggarakan Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia dan Maju Perempuan
              Indonesia, Senin (4/1/2021).

              Namun, kata Menaker, mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan
              tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah, tetapi juga dibutuhkan komitmen dan upaya
              konkret  dari  seluruh  pihak  terkait,  mulai  dari  pekerja  dan  serikatnya,  pengusaha,  hingga
              masyarakat luas.

              "Mari kita bersama untuk ke depannya selalu bersinergi mewujudkan perlindungan bagi pekerja
              perempuan  demi  masa  depan  Indonesia  yang  lebih  baik,"  ujarnya.  Dalam  memberikan
              perlindungan terhadap pekerja perempuan, Kemnaker sendiri telah melaksanakan tiga aspek
              kebijakan.

              Pertama, kebijakan protektif, yaitu memberi perlindungan bagi pekerja perempuan terkait fungsi
              reproduksi.

              Kedua,  kebijakan  kuratif,  yaitu  larangan  melakukan  PHK  bagi  pekerja  perempuan  karena
              menikah, hamil atau melahirkan.

              "Ketiga,  kebijakan  non  diskriminatif,  yaitu  memberi  perlindungan  bagi  pekerja  perempuan
              terhadap  praktik  diskriminasi  dan  ketidakadilan  gender  dalam  semua  aspek  di  tempat  kerja
              Selama tahun 2020," ucapnya.

              Sementara  dalam  hal  pencapaian,  pihaknya  telah  melaksanakan  kegiatan  pembinaan
              pengawasan norma kerja perempuan di perusahaan dan melakukan fungsi pemberian bantuan
              teknis baik kepada pelaku usaha maupun pekerja di 96 perusahaan.

              "Kementerian Ketenagakerjaan juga melakukan bimbingan teknis/FGD yang melibatkan peserta
              dari  unsur  pengawas  ketanagakerjaan,  manajemen  perusahaan,  dan  pekerja.  Kemudian
              membuat dan mengembangkan Sistem Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan dari Diskriminasi
              (SI LINA NAKER PD) yang berbasis IT," jelasnya. Namun, ia mengingatkan bahwa setidaknya
              terdapat tantangan bagi pekerja perempuan yang harus menjadi perhatian semua pihak.

              Pertama, respect, yakni kurangnya keterwakilan suara pekerja perempuan dalam pengambilan
              keputusan, sehingga hak pekerja perempuan kurang dipedulikan.

              Kedua  opportunity,  kurangnya  peluang  karier  dan  dukungan  bagi  pekerja  perempuan  untuk
              berkembang.

              Ketiga, security, yaitu kurangnya perlindungan dan jaminan bagi keselamatan, kesehatan, dan
              kesejahteraan, seperti diskriminasi upah, kekerasan, pelecehan, kurangnya alat pelindung diri
              untuk bekerja, dan tidak dipenuhinya hak jaminan sosial bagi pekerja perempuan.

              "Ketiga  aspek  di  atas  merupakan  tantangan  bagi  kita  semua  dalam  upaya  memberikan
              perlindungan bagi pekerja perempuan saat ini," pungkasnya.

                                                           26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32