Page 25 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 JANUARI 2021
P. 25

Organisasi  yang  saat  ini  menganggap  biaya-biaya  pengelolaan  SDM,  seperti  rekrutmen,
              pelatihan, pengembangan, dan sistem penghargaan SDM sebagai pengeluaran-pengeluaran over
              head, harus mulai diperlakukan sebagai investasi. Memang investasi SDM tidak dapat dijamin
              kepastiannya sebagaimana investasi mesin yang memiliki sifat 'penurut' bagi tuannya.

              Margaret Matlin (1994) mengatakan bahwa (1) Humans are extremely competent, (2) Humans
              differ  widely  from  one  another,  (3)  Psychological  process  are  complex  .  Ketidakpastian
              berhubungan dengan kompleksnya psikologi SDM. Tidak ada yang menjamin dia bisa bertahan
              dalam kurun waktu tertentu di suatu organisasi. Tidak ada yang bisa menjamin investasi yang
              ditanamkan ke diri SDM tersebut bisa menghasilkan nilai tambah yang signifikan bagi organisasi.

              Ketidakpastian Sesungguhnya investasi dalam bidang apapun pasti ada faktor ketidakpastian,
              begitupun investasi di bidang SDM. Mengingat bahwa SDM adalah modal yang sangat berharga
              dan merupakan pengendali produktivitas, inovasi dan keunggulan organisasi, maka tidak ada
              pilihan lain kecuali berani berinvestasi dalam situasi 'ketidakpastian' ini.

              Ketidakpastian  sesungguhnya  bisa  dikurangi  setidaknya  dengan  menerapkan  menerapkan
              langkah-langkah perencanaan strategis organisasi dibarengi dengan strategi pengelolaan SDM
              yang paralel. Penerapan dalam rekrutmen, penempatan, pelatihan dan pengembangan, sistem
              penghargaan dan perencanaan pensiun yang sesuai dengan nilai-nilai organisasi serta selaras
              dengan nilai-nilai para SDM yang ada, akan mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi
              SDM.
              Langkah  awal  dalam  strategi  pengelolaan  SDM yang  dapat  mengurangi  risiko  ketidakpastian
              adalah dengan perencanaan SDM, yang langkah-langkahnya sebagai berikut; (1) Menetapkan
              secara jelas kualitas dan kuantitas SDM yang dibutuhkan, (2) Mengumpulkan data dan informasi
              tentang SDM, (3) Mengelompokkan data dan informasi serta menganalisisnya, (4) Menetapkan
              beberapa  alternatif,  (5)  Memilih  yang  terbaik  dari  alternatif  yang  ada  menjadi  rencana,  (6)
              Menginformasikan rencana kepada seluruh SDM yang ada untuk direalisasikan.

              Jika perencanaan SDM dilakukan dengan baik, akan diperoleh keuntungan; (1) Pimpinan memiliki
              pandangan yang lebih baik terhadap dimensi SDM atau terhadap keputusan-keputusannya, (2)
              Biaya SDM menjadi lebih kecil, karena manajemen dapat mengantisipasi ketidakseimbangan, (3)
              Tersedianya lebih banyak waktu untuk menempatkan yang berbakat karena kebutuhan dapat
              diantisipasi dan diketahui sebelum jumlah tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan.

              Program lain untuk mengatasi ketidakpastian dalam investasi SDM adalah perlu penerapan talent
              management secara terintegrasi. Program ini mensyaratkan organisasi harus memilik talent pool
              di mana pertama-tama SDM yang ada dibuat peta berbasis pada kompetensi dan prestasinya.
              Yang masuk talent pool adalah SDM yang bintang, memiliki kompetensi jauh di atas rata-rata
              dan kinerja jauh di atas rata-rata. Mereka adalah pemimpin masa depan. Idealnya setiap satu
              posisi di organisasi sudah siap ada calon pengganti nomor 1 dan 2. Mempersiapkan pengganti
              inilah bagian berikutnya dari penerapan talent management.

              Strategi yang harus dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia dalam investasi SDM adalah regulasi
              yang mampu menciptakan sinergi dan harmonisasi semua pihak (kementerian, birokrasi, pelaku
              usaha,  dan  masyarakat).  Tujuannya  untuk  bersama-sama  menyiapkan  SDM  yang  dapat
              memenuhi kriteria adaptasi pascapandemi covid-19 dan keunggulan kompetitif secara nasional,
              regional  maupun  internasional.  Pemerintah  harus  menciptakan  keterpaduan  pengembangan
              SDM sebagai human capital yang memiliki kepastian turn of return bagi semua organisasi dan
              bagi bangsa Indonesia.





                                                           24
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30