Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 135

"Kami turun untuk mengajukan uji materil dan formil. Jangan sampai Bintang Mahaputra dari
              presiden, Hakim MK jadi galau. MK harus independen dalam menguji undang-undang secara
              profesional, proporsional," kata Ketua Umum FSP TSK SPSI Roy Jinto di lokasi aksi.

              Roy mengatakan belasan perwakilan buruh akan mengajukan gugatan uji materil dan formil ke
              Gedung MK. Sementara itu, ratusan buruh lainnya akan tetap berdemonstrasi hingga gugatan
              didaftarkan.

              Dalam aksi itu, buruh juga menyampaikan aspirasi terkait Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan
              tentang peniadaan kenaikan upah minimum tahun 2021. Mereka menuntut upah pekerja harus
              tetap naik meski pandemi.

              "Belum  selesai  omnibus  law,  menteri  paling  cantik  di  negeri  ini  mengeluarkan  surat  edaran
              melarang para gubernur menaikkan upah minimum. Mau upahnya naik? Siap berjuang?" tutur
              Roy.

              Aksi unjuk rasa digelar berjilid-jilid usai pengesahan UU Cipta Kerja oleh pemerintah dan DPR
              pada  5  Oktober  lalu.  Aksi  digelar  di berbagai  daerah  dengan  mahasiswa  dan  buruh  sebagai
              motor.

              Selain demo, ada pula gugatan uji materil dan formil yang diajukan ke MK. Pada Selasa (3/11)
              KSPI dan KSPSI mengajukan gugatan atas UU Cipta Kerja ke MK. Elemen buruh lainnya, KSBSI
              juga mengajukan gugatan ke MK pada Jumat (6/11).

              Namun  pesimisme  muncul  di  tengah  gelombang  gugatan  ke  MK.  Sebab  enam  Hakim  MK
              menerima penghargaan dari Presiden Jokowi, pihak yang mengusulkan pembentukan undang-
              undang tersebut.

              "Saya  kira  pemberian  tindakan  gelar  tanda  jasa  yang  tidak  melihat  situasi  kondisi  hari  ini
              menunjukkan kecenderungan intervensi itu betul-betul terang," kata Direktur Lembaga Bantuan
              Hukum (LBH) Jakarta Arief Maulana dalam webinar Universitas Tarumanagara, Minggu (15/11).

              (dhf/wis) window.



































                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140