Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 180

KKP SAHKAN PETA OKUPASI BERSAMA EMPAT LEMBAGA

              Kementerian  Kelautan  dan  Perikanan  (KKP)  bersinergi  dalam  membuat  peta  okupasi  sektor
              kelautan  dan  perikanan,  yang  disahkan  bersama  empat  lembaga  yaitu  Kementerian
              Ketenagakerjaan, Bappenas, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Kadin.

              " pada bidang kelautan dan bidang perikanan. Penyusunannya dilakukan bersama dengan para
              stakeholders terkait, yaitu asosiasi industri, asosiasi profesi, akademisi, dan praktisi di bidang
              kelautan dan perikanan," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam siaran
              pers di Jakarta, Senin.

              Menurut dia, tujuannya menyiapkan strategi bersama untuk menghadapi tantangan kualifikasi
              SDM terkini. Peta okupasi ini terdiri dari 251 okupasi atau jenis jabatan dalam proses bisnis
              kelautan dan perikanan, di mana 126 di antaranya merupakan jenis jabatan di bidang kelautan
              dan 125 lainnya jenis jabatan bidang perikanan.

              Sjarief Widjaja menyebut penyusunan peta okupasi nasional bidang kelautan dan perikanan ini
              merupakan sebuah upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

              Ia berpendapat bahwa dengan adanya peta okupasi akan mengubah pola usaha perikanan dari
              yang semula suatu kegiatan turun temurun mengikuti orang tua dan nenek moyang menjadi
              sebuah profesi yang memiliki standardisasi dan dihargai.

              "Dulu anak-anak pesisir diajak atau ditawari ikut berangkat melaut tanpa tahu apa yang akan
              mereka lakukan, tanpa tahu apa risiko yang akan dihadapi, dan tanpa tahu apa hak-hak yang
              seharusnya mereka dapatkan. Penyusunan peta okupasi ini akan menjadikan profesi nelayan,
              pembudi daya ikan, maupun pengolah perikanan ini sebagai profesi yang memiliki kehormatan.
              Mereka memiliki hak dan kewajiban yang diakui oleh negara," jelas Sjarief.

              Menurut  Sjarief,  beberapa  yang  harus  dilakukan  untuk  menyusun  peta  okupasi  nasional  ini
              antara lain merumuskan semesta masalah seperti struktur ketenagakerjaan di industri perikanan,
              serta menyusun tingkat dan jenis pekerjaan.

              Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP)
              Lilly Aprilya Pregiwati menilai peta okupasi ini sudah sangat dibutuhkan masyarakat industri,
              lembaga pendidikan dan pelatihan, maupun lembaga sertifikasi profesi demi menciptakan SDM
              berdaya saing tinggi.

              Lilly  menjelaskan,  peluncuran  peta  okupasi  bertujuan  untuk  menyinergikan  program  dan
              kegiatan pelatihan, pendidikan, dan penyuluhan kelautan dan perikanan dengan peta okupasi.

              Ia  mengutarakan  harapannya  agar  peta  okupasi  ini  dapat  memberikan  manfaat  dalam
              perencanaan dan pengembangan SDM kelautan dan perikanan, baik di lingkungan pendidikan
              maupun pelatihan vokasi dalam dunia usaha dan industri.

              Direktur  Bina  Produktivitas  Kemnaker  Fahrurozi  menyambut  baik  penyusunan  peta  okupasi
              kelautan  dan  perikanan,  yang  dinilai  bakal  membantu  peningkatan  kualitas  tenaga  kerja
              Indonesia.

              Senada,  Direktur  Ketenagakerjaan  Bappenas  Mahatmi  Saronto  menyampaikan,  penyusunan
              rencana kebutuhan tenaga kerja kelautan dan perikanan juga harus disesuaikan dengan peta
              okupasi yang dibuat.
              Ketua  Badan  Nasional  Sertifikasi  Profesi  (BNSP)  Kunjung  Masehat  mengatakan,  hambatan
              penyerapan SDM kelautan dan perikanan di dunia kerja terjadi karena tidak adanya link and



                                                           179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185