Page 32 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 32
Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks
konsumsi rumah tangga perdesaan, sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan
upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.
Upah nominal buruh/pe-kerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas
jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari
pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.
Dalam bahan publikasi BPS disebutkan, upah nominal harian buruh tani pada Januari 2019 masih
Rp 53.604, pada Mei 2019 naik menjadi Rp 54.056, pada Januari 2020 sebesar Rp 55.046, dan
Oktober 2020 sebesar Rp 55.766. Sementara untuk upah riilnya pada Januari 2019 masih Rp
52.628 dan terus stabil hingga pada Oktober 2020 di posisi Rp 52.755 per hari.
Sementara rata-rata nominal upah buruh bangunan (tukang bukan mandor) Oktober 2020 dari
September 2020 naik 0,02%, yaitu dari Rp 90.753 menjadi Rp 90.771 per hari.
Sedangkan upah riil Oktober 2020 dibanding September 2020 turun sebesar 0,05%, yaitu dari
Rp 86.555 menjadi Rp 86.514 per hari. Untuk rata-rata nominal upah buruh potong rambut
wanita Oktober 2020 dibanding September 2020 tidak mengalami perubahan, yaitu Rp 28.656.
Sementara upah riil Oktober 2020 dibanding September 2020 turun sebesar 0,07%, yaitu dari
Rp 27.330 menjati Rp 27.312.
Rata-rata nominal upah asisten rumah tangga Oktober 2020 dibanding September 2020 tidak
mengalami perubahan, yaitu Rp 419.906 per bulan. Sementara upah riil Oktober 2020 dibanding
September 2020 turun sebesar 0,07%, yaitu dari Rp 400.483 menjadi Rp 400.216 per bulan.
Sedangkan peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Yusuf Rendy Manilet
berpendapat bahwa apabila melihat perkembangan upah riil mengalami penurunan itu karena
upah riil tidak bisa mengimbangi kenaikan inflasi. "Dengan begitu, saat dibandingkan datanya
upah riil justru turun. Karena kenaikan harga barang relatif lebih tinggi dibandingkan upah
nominal. Hal ini sejalan dengan data inflasi," ucap Yusuf saat dihubungi.
Dalam dua bulan terakhir upah dipengaruhi kenaikan harga bahan pangan. Ketika harga
komoditas pangan strategis naik namun kenaikan upah tidak sebesar inflasi maka upah riil
menjadi turun dibandingkan upah minimum Untuk itu, pemerintah harus memperhatikan
ketersediaan dan kestabilan harga bahan pangan. "Pangan ini yang perlu diantisipasi apalagi
ketika bicara harga pangan yang relatif fluktuatif dipengaruhi iklim. Kalau dihubungkan dengan
daya beli, ini (pangan) yang harus menjadi perhatian oleh pemerintah," jelas dia. (ark)
31