Page 35 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 35
pekerja. Sebelumnya, pada tahap I, Kemenaker menyalurkan subsidi upah kepada 2.180.382
pekerja dan tahap II kepada 2.713.434 pekerja. Jumlah anggaran untuk ketiga tahap pada
termin kedua ini mencapai Rp 9,65 triliiun.
"Sesuai dengan komitmen, proses penyaluran subsidi upah kami percepat karena datanya
mengacu pada para penerima di termin I yang lalu yang sudah clear and clean. Percepatan
penyaluran ini sebagai ikhtiar pemerintah untuk membantu daya beli pekerja yang terdampak
pandemi Covid-19," ucap Ida dalam pernyataan resmi yang diterima, Senin (16/11).
Realisasi sementara penyaluran subsidi upah termin kedua, tahap I telah tersalurkan
kepada844.083 pekerja atau 38,7%. Sedangkan tahap II telah tersalurkan kepada 685.427
pekerja atau 25,26%. Jumlah anggaran yang sementara tersalurkan dari tahap I dan II sebesar
Rp 1,8 triliun. Laporan sementara dari bank penyalur per 15 November menyebutkan realisasi
penyaluran untuk termin kedua tahap I dan tahap II sudah mencapai 1,5 juta orang.
"Sisanya masih dalam proses penyaluran dan terus kami monitor perkembangan penyalurannya.
Saya mohon agar para pekerja bersabar karena jumlah dana yang harus ditransfer bank penyalur
ke masing-masing rekening penerima cukup besar, baik yang rekeningnya bank Himbara
maupun yang rekening bank swasta", ujar dia.
Ida mengatakan, termin kedua merupakan penyaluran subsidi upah periode November-
Desember 2020. Sebelumnya, pada termin pertama, Kemenaker telah menyalurkan subsidi upah
kepada 12.252.668 pekerja atau sebesar 98,78% dari target penyaluran sebanyak 12.403.896
penerima. Sejumlah calon penerima belum dapat menerima bantuan subsidi upah karena adanya
beberapa kendala seperti duplikasi rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, rekening
tidak valid atau rekening yang telah dibekukan.
"Selain itu, terdapat rekening yang tidak sesuai NIK dan rekening yang tidak terdaftar di kliring.
Jumlah rekening bermasalah ini mencapai 151 ribu rekening," pungkas Ida. (ark)
34