Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 NOVEMBER 2020
P. 38
Judul BLT subsidi gaji termin dua belum masuk rekening? Mungkin ini
penyebabnya
Nama Media kontan.co.id
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://nasional.kontan.co.id/news/blt-subsidi-gaji-termin-dua-belum-
masuk-rekening-mungkin-ini-penyebabnya
Jurnalis kompas.com
Tanggal 2020-11-17 04:12:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Kementerian Ketenagakerjaan
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Ida Fauziyah (Menaker) Sebelumnya kami mendapat informasi bahwa penyaluran
(bantuan BPJS) termin kedua ditunda. Hal itu tidak benar. Buktinya, termin kedua tahap I sudah
disalurkan sejak hari Senin (9/11/2020)
positive - Ida Fauziyah (Menaker) Selanjutnya akan ditransfer ke bank penyalur dan dicairkan ke
masing-masing rekening penerima baik rekening Himbara maupun non-Himbara sama dengan
mekanisme termin pertama
neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Kami mendapat rekomendasi dari KPK bahwa diperlukan
adanya pemadanan data penerima BSU dengan data pajak yang ada di Direktorat Jenderal Pajak
(DJP)
neutral - Ida Fauziyah (Menaker) Oleh sebab itu, setelah pembayaran termin I selesai sekitar
dua minggu lalu, Kemnaker bersama BPJS Ketenagakerjaan saling berkoordinasi dengan DJP
untuk melakukan pemadanan data. Alhamdulillah hasil nya sudah kami terima hari Jumat lalu
dan dapat kami jadikan dasar untuk proses pembayaran termin II hari ini
Ringkasan
Beredar kabar bahwa terjadi penundaan penyaluran BLT subsidi gaji gelombang II. Namun,
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah membantahnya karena bantuan itu telah
disalurkan kepada 4.893.816 pekerja.
Menurut data terbaru, Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan bantuan subsidi upah
(BSU) termin II masing-masing sebesar Rp 1,2 juta kepada 4.893.816 orang, dengan pencairan
tahap I pada Senin (9/11/2020) dilakukan untuk 2.180.382 orang dan tahap II pada Kamis
(12/11/2020) untuk 2.713.434 orang. Total anggaran yang dikeluarkan untuk pencairan BLT
termin II BSU mencapai Rp 5,8 triliun
37