Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 209
"Kebesaran hati pemerintah untuk mencabut dari draf RUU Cipta Kerja, yakni klaster pers dan
juga klaster pendidikan," ujar Supratman dalam rapat Panja RUU Cipta Kerja yang dilihat secara
daring di Jakarta, Senin (28/9/2020).
Supratman berterimaka-sih atas peran serta anggota Panja RUU Cipta Kerja di dalam mendesak
pemerintah melakukan penarikan klaster pendidikan dan pers.
Di antaranya yang sempat disebut adalah Ferdiansyah (Fraksi Golkar), Ali Taher (F-PAN),
Achniad Baedowi dan Syamsurizal (F-PPP), Ledia Hanifa Amaliah (F-PKS), serta Andreas Eddy
Susetyo dan Sturman Panjaitan (F-PDI Perjuangan).
"Terima kasih kepada pak Ferdi, pak Ali Taher, pak Awiek, pak Syamsurizal, kemudian ibu Ledia
yang mewakili suara ormas-or-mas keagamaan (Islam), termasuk juga ormas keagamaan yang
lain yang disuarakan pak Andreas, pak Sturman, dan kawan-kawan semua. Akhirnya pemerintah
bisa menarik klaster pendidikan dari pers," kata Supratman.
Adapun terhadap klaster Ketenagakerjaan, Supratman mengatakan sudah berupaya maksimal
dalam rapat yang berlangsung kemarin hingga larut malam.
"Dinamikanya begitu tinggi, luar biasa ketegangan kami hadapi," kata Supratman.
Ia pun menyadari pada akhirnya keputusan yang diambil tidak bisa memuaskan semua orang.
Namun, tentu harus ada keputusan politik yang diambil guna menengahi dua kepentingan besar
yang melingkupi klaster ketenagaker aan tersebut.
"Keputusan itu harus adil kepada pengusaha, adil kepada pekerja,dan terakhir muaranya adalah
kemaslahatan bagi bangsa dan negara," kata Supratman.
Danial
208