Page 224 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 224

mendapatkan UMSK. Agar ada keadilan. "Jadi tidak harus sama rata sama rasa. Karena faktanya
              setiap industri beibeda kemampuannya,mala masih dibutuhkanUMSK," ungkapnya
              Kemudian,  dengan  berlakunya  sistem  kontrak  dan  outsourdng  seumur  hidup  maka  bisa
              mengancam hilangnya jaminan kesehatan dan pensiun Selain itu, tidak bisa dipastikan siapa
              yang akan membayar jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) bagi mereka.

              "Tidak mungldnburuhmembayar kompensasi untuknya sendiri Itu pun belum jelas," ujarnya

              Lalu, lanjut dia, bagaimana kalau pengusaha hanya mengontrak buruh di bawah satu tahun.
              Artinya, buruh kontrak tidak akan dapat JKP Menurutnya, sangat mustahil agen outsourdng mau
              bayar  JKP  mereka.  "Dari  mana  uangnya?.  Siapa  yang  akan  bayar  sisa  gaji  mereka  ketika
              dikembalikan sebelum kontrakhabis?" katanya.

              Said mengatakan, bila DPR menyetuji klaisul karyawan kontrak dan pekerja outsourdng seumur
              hidup  berarti  nojob  seafltfybagi  buruh  indonesia  Negara  pun  takhadiruntukmelindungiburuh
              Sebagai  informasi,  saat  ini  saja,  jumlah  karyawan  kontrak  dan  outsourdng  berkisar  70-80
              persendari  total  buruh  ygbekerja  disektor  formal.  'Terus  dengan  disahkannya  omnibus  law,
              apakah mau dibikin 5-15 persen sajaa karyawan tetapnya? Nojob security untuk buruh, apa ini
              tujuan investasi?' keluhnya

              Sementara itu, memgenai pesangon, Said juga mempertanyakan dana yang bakal digunakan
              pemerintah  Meskihitun-gannya sama, 32  kaligaji, namun sembilan bulan disebut-sebut bakal
              ditanggung pemerintah.

              'Tapi tidak jelas anggarannya dari mana. Melalui skema JKP?" ujarnya.

              Dia pun mengkhawatirkan kondisi APBN bilamana itu diambilkan dari sana, misalnya, terjadi
              phksepertikondisi  Covid  19  saat  ini  atau  resesi  ekonomi  yang  berisiko  terjadi  PHK  massal.
              "Apakah dana APBNcukup untuk membayar pesangon buruh9bulangajijika dibayar pemerintah?
              Bisa jebol" papar Said.

              Meresponskondisi  ini,kata  dia,  puluhan  pimpinanKonfederasidanFederasi  Serikat  Pekerja
              menyepakati untuk melakukan mogok nasional sebagai bentuk penolakan terhadap omnibus law
              RUU Cipta Kerja. Kesepakatan ini diambil setelah mendengarkan pandangan dari masing-masing
              serikat pekerja, dalam rapat bersama di Jakarta, Ahad (28/9). Rapat tersebut dihadiri pimpinan
              KSPI, KSPSIAGN, serta perwakilan 32 federasi serikat pekerja Di antaranya, beberapa federasi
              yang tergabung dalam KSPSI pimpinan Yorrys seperti SPLEM dan aliansi serikatpekerja seperti
              GEKANAS (Gerakan Kesejahteraan Nasional) yang beranggotakan 17 federasi, (deb/mia/jpg)

























                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229