Page 149 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 149
Judul Pemberantasan Sindikat Pekerja Migran Dinilai Belum Maksimal
Nama Media republika.co.id
Newstrend Perlindungan PMI
Halaman/URL https://www.republika.co.id/berita/qrq4a4318/pemberantasan-sindikat-
pekerja-migran-dinilai-belum-maksimal
Jurnalis Joko Sadewo
Tanggal 2021-04-18 03:30:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen Binapenta
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
neutral - Benny Rhamdani (Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI))
“Pemberantasan sindikat pekerja migran belum maksimal,”
neutral - Benny Rhamdani (Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI)) “Akan
tetapi, konsekuensinya adalah, pekerja ilegal ini akan berada di luar radar perlindungan negara,
karena negara tidak tahu mereka berasal darimana saja, bekerja di mana dan sebagai apa,”
Ringkasan
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkan
masih adanya praktik sindikat pekerja migran.“Pemberantasan sindikat pekerja migran belum
maksimal,” kata Benny dalam rilis yang diterima Republika, Sabtu (17/4). Berdasarkan catatan
BP2MI, sejak 1 Januari 2020 hingga 15 Maret 2021 terdapat 178 ribu pekerja migran Indonesia
(PMI) yang kembali ke tanah air yang telah tertangani. Para migran tersebut, kata dia,
merupakan pekerja yang telah habis kontrak, dipulangkan terkait pandemi, dan sejumlah alasan
lainnya.
PEMBERANTASAN SINDIKAT PEKERJA MIGRAN DINILAI BELUM MAKSIMAL
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengungkapkan
masih adanya praktik sindikat pekerja migran.
“Pemberantasan sindikat pekerja migran belum maksimal,” kata Benny dalam rilis yang diterima
Republika, Sabtu (17/4).
Berdasarkan catatan BP2MI, sejak 1 Januari 2020 hingga 15 Maret 2021 terdapat 178 ribu
pekerja migran Indonesia (PMI) yang kembali ke tanah air yang telah tertangani. Para migran
tersebut, kata dia, merupakan pekerja yang telah habis kontrak, dipulangkan terkait pandemi,
dan sejumlah alasan lainnya.
148