Page 147 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 147

DI BALIK RENYAHNYA AYAM KFC ADA KESEJAHTERAAN BURUH YANG MELEMPEM

              Ayam  KFC  memang  renyah  dan  enak, tapi  di  balik  itu  ada  kesejahteraan  buruh  yang  justru
              melempem.  PT  Fast  Food  Indonesia  mendapat  protes  dari  para  pekerjanya.  Perusahaan
              pemegang  hak  waralaba  tunggal  untuk  Kentucky  Fried  Chicken  (KFC)  tersebut  dianggap
              menyalahi Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan melanggar Undang-Undang Nomor 13 Tahun
              2003 tentang Ketenagakerjaan.

              Sejak April 2020 atau satu bulan setelah COVID-19 dinyatakan resmi masuk ke Indonesia, KFC
              Indonesia memotong upah para pekerja sebesar 30-50 persen. Insentif lembur tak cair. Pada
              bulan yang sama, 450 pekerja di Gresik, Surabaya, Malang, Mojokerto, Jombang, dan Sidoarjo
              dirumahkan,  berbarengan  dengan  penutupan  sementara  gerai  yang  ada  di  daerah-daerah
              tersebut.

              Para pekerja sempat menggelar protes pada November 2020. Ketika itu Solidaritas Perjuangan
              Buruh  Indonesia  (SPBI)  KFC  menuntut  perusahaan  menunaikan  pembayaran  THR.  THR
              dibayarkan dalam tiga termin, dengan termin pertama sebesar 50 persen pada Agustus 2020.

              Menurut Koordinator Wilayah SPBI KFC Anthony Matondang, semua yang dilakukan perusahaan
              didalilkan kepada kebijakan pemerintah tentang bisnis dalam masa pandemi. Lewat Surat Edaran
              Nomor  M/3/HK.04/III/2020,  perusahaan  diberikan  keleluasaan  untuk  menyesuaikan
              pembayaran.  Berlanjut  dengan  Permenaker  Nomor  2  Tahun  2021.  Pada  Pasal  6  ayat  (1),
              perusahaan juga diperbolehkan melakukan penyesuaian besaran upah.

              Senin kemarin (12/4/2021) para buruh mendatangi kantor Kementerian Ketenagakerjaan dan
              mengadukan  nasib  mereka.  "Kami  serahkan  berkas  perkara  KFC.  Dan  akan  secepatnya
              ditindaklanjuti,"  ujar  Anthony  kepada  reporter  Tirto,  Selasa  (13/4/2021).  "Kami  mendesak
              Kementerian  Ketenagakerjaan  dalam  hal  ini  Dirjenbinawas  untuk  melakukan  pemeriksaan
              dugaan pelanggaran norma ketenagakerjaan di PT Fast Food Indonesia," tambahnya.

              Setelah protes dan mengunjungi Kemnaker, KFC Indonesia mengeluarkan internal memo. Dalam
              memo tersebut mereka menyatakan seluruh karyawan bekerja 40 jam per minggu; perusahaan
              juga akan menormalkan upah. Sebelumnya, karena upah dipangkas 30 persen, para buruh hanya
              bekerja 20 jam per minggu.

              Anehnya memo tersebut tertanggal 12 Maret 2021 dan "pelaksanaan ketentuan ini berlaku sejak
              1 April 2021," tulis People Management Manager PT Fast Food Indonesia Risma D Sibarani.
              Anthony dan SPBI tentu heran karena tanggal surat terbit sebulan lalu. "Inilah ngawurnya KFC,"
              ujar Anthony.

              Nestapa Buruh KFC saat Corona: Gaji Dipangkas Sepihak & Dirumahkan Selain soal jam kerja
              dan upah, Anthony mengatakan sampai sekarang "THR dan tunjangan-tunjangan" juga belum
              jelas. Anthony berharap perusahaan bisa memberikan THR tahun ini sesuai PKB dan menaikkan
              upah para pekerja di level staf dan membayarkan insentif lembur mereka.

              Tirto  berupaya  mengonfirmasi  semua  persoalan  ini  kepada  Direktur  PT  Fast  Food  Indonesia
              Justinus Dalimin Juwono dan CEO PT Fast Food Indonesia Eric Leong melalui pesan singkat dan
              sambungan telepon. Namun keduanya tidak merespons.

              Namun  Sekretaris  Jenderal  Kemenaker  Anwar  Sanusi  memastikan  telah  menerima  berkas
              perkara tersebut melalui Ditjen Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI). Kini mereka sedang
              melakukan investigasi.

              "Kami  menunggu  hasil  tim  yang  sudah  mulai  kami  turunkan.  [Hasilnya]  segera  nanti  kami
              sampaikan," ujar Anwar kepada reporter Tirto, Selasa.


                                                           146
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152