Page 150 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 150
Para PMI, lanjut Benny, juga mengalami persoalan penempatan dalam masa pandemi seperti
sekarang. Setelah membuka kanal aduan sepanjang tahun ini, SBMI mencatat terdapat 643
kasus yang masuk. Di mana 75,74 persen menunjukkan penempatan yang non-prosedural,
sementara kebanyakan kasus dialami perempuan. Persentasenya mencapai 53,6 persen,
sedangkan laki-laki mencapai 46,35 persen.
PMI, menurut dia, kini sedang berhadapan dengan sindikat penempatan pekerja migran ilegal.
Tak bisa dipungkiri, lanjut Benny, praktik mafia atau calo penempatan pekerja migran tumbuh
subur karena adanya permintaan yang tinggi untuk mencari peluang kerja yang lebih baik di luar
negeri.
“Akan tetapi, konsekuensinya adalah, pekerja ilegal ini akan berada di luar radar perlindungan
negara, karena negara tidak tahu mereka berasal darimana saja, bekerja di mana dan sebagai
apa,” kata Benny.
Praktisi Hukum Petrus Selestinus mengatakan, pemberantasan sindikat pekerja migran memang
belum diterapkan secara maksimal. Anggota sindikat yang ditangkap, menurut dia, baru pelaku
di lapangan sementara otak di balik sindikat belum tersentuh. “Otak di balik sindikat itu belum
terjamah hukum,” kata dia.
149