Page 252 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 252

Ringkasan

              Perusahaan  harus  membayar  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  kepada  karyawan  7  hari  sebelum
              perayaan  Idul  Fitri  2021.  Jika  perusahaan  yang  terdampak  Covid-19  sehingga  tak  mampu
              membayar THR wajib melapor ke Disnakertrans. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
              Provinsi Kalbar, Manto menjelaskan, perusahaan harus bisa membuktikan apakah benar mereka
              terdampak Covid atau tidak serta tidak mampu membayar THR sesuai peraturan pemerintah.
              Jika  harus  menunda  pembayaran  THR,  jelasnya,  perusahaan  harus  menuangkannya  dalam
              bentuk kesepakatan tertulis.



              DISNAKER CEK KEUANGAN PERUSAHAAN, WAJIB LAPOR JIKA TAK MAMPU BAYAR
              THR PADA KARYAWAN

              TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Perusahaan harus membayar Tunjangan Hari Raya
              (THR)  kepada  karyawan  7  hari  sebelum  perayaan  Idul  Fitri  2021.  Jika  perusahaan  yang
              terdampak Covid-19 sehingga tak mampu membayar THR wajib melapor ke Disnakertrans.

              Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kalbar, Manto menjelaskan, perusahaan
              harus bisa membuktikan apakah benar mereka terdampak Covid atau tidak serta tidak mampu
              membayar THR sesuai peraturan pemerintah. Jika harus menunda pembayaran THR, jelasnya,
              perusahaan harus menuangkannya dalam bentuk kesepakatan tertulis.

              "Kita tentu akan memberi petunjuk untuk kesepakatan dengan serikat buruh atau karyawan yang
              bersangkutan. Kalau perusahaan mau menunda, sampai kapan membayarnya. Harus membuat
              kesepakatan tertulis," ujar Manto kepada Tribun, Kamis 15 April 2021.

              Ia mencontohkan, jika perusahaan dan karyawan sepakat pembayarakan THR tiga hari sebelum
              Idul Fitri, maka kesepakatan itu harus dituangkan secara tertulis agar tidak menimbulkan gejolak
              dan tidak dikomplain para pekerja.

              "Tapi,  terhadap  perusahaan  yang  tidak  mengikuti  ketentuan  pembayaran  THR,  kami  harus
              meminta  laporan  keuangannya  dulu.  Apakah  benar  terdampak  Covid-19.  Jangan  sampai  itu
              hanya akal-akalan mereka saja," tegasnya.

              Ia mengatakan, berdasarkan data terakhir pekerja terdampak Covid-19 di Kalbar yang telah di-
              PHK mencapai 4.231 orang.Karyawan yang dirumahkan mencapai 11.602 orang, karyawan di
              sektor  informal/bangkrut  2.812  orang.  Total  keseluruhan  karyawan  yang  terdapak  sebanyak
              18.645 orang.

              Dalam hal ini pengawas ketenagakerjaan juga akan dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan
              atau dilakukan audit internal untuk memastikan bahwa laporan keuangan mereka benar bahwa
              memang terdampak Covid-19.

              "Tentu  bukan  hanya  soal  laporan  tertulis  saja  kita  perlu  konfirmasi  dan  tanya  langsung  ke
              karyawan. Tapi dilapangan pengawas lebih tahu metodenya," jelasnya.

              Ia mengatakan, Disnakertrans sudah mulai melakukan sosialisasi dari Senin hingga Minggu ini.
              Namun peraturan resmi secara tertulis belum dapat.

              "Kita sudah melakukan sosialisasi dan kemungkinan belum banyak yang tahu peraturan ini. Kalau
              pun sudah ada yang menerima mungkin masih proses internal mereka untuk divalidasi,"jelasnya.

              Ia  menegaskan  kalau  ada  perusahaan  yang  memang  tidak  mampu  membayar  harus
              membutkikan  hal  tersebut.  Diakuinya  sampai  sejauh  ini  pihak  perusahaan  belum  siap  untuk


                                                           251
   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257