Page 254 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 254

"Pemberian THR H-7. Kemudian untuk sanksi yang terlambat memberikan THR akan diberikan
              denda 5% dari total THR," ungkapnya.
              Sejauh  ini,  diungkapkannya,  untuk  di  wilayah  Kota  Pontianak  masih  belum  ada  laporan  dari
              perusahaan yang tidak mampu membayar THR. "Mereka pada dasarnya sudah paham tentang
              pembayaran THR sebagai tanggung jawab," pungkasnya.

              Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi  (Disnakertrans)  Kabupaten  Ketapang  juga  mulai
              mensosialisasikan  surat edaran  dari  Kementerian  Ketenagakerjaan  RI  mengenai  pelaksanaan
              pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan tahun 2021.

              Kepala Disnakertrans Kabupaten Ketapang, Dersi, menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan
              dengan  pemberian  THR  termasuk  bagi  perusahaan  yang  tidak  mampu  membayarkan  THR
              kepada karyawannya karena alasan masih terdampak pandemi Covid-19. Pihaknya akan merujuk
              ke surat edaran Kementerian Ketenagakerjaan RI.

              "Tadi  baru  sosialiasi.  Dalam  hal  pengusaha  tidak  mampu,  maka  langkah  utamanya  ada
              kesepakatan bersama yang dituangkan dalam keputusan bersama bipartit antara pekerja dengan
              pengusaha. Berpedoman pada SE Menaker ini," kata Dersi.

              Sementara mengenai sanksi jika perusahaan tak membayarkan THR pegawainya, Dersi menilai
              pihaknya lebih memilih mengedepankan kesepakatan antar pengusaha dan pekerja (Bipartit).
              Karena menurutnya, hal itu sudah sesuai aturan dan tertuang dalam surat edaran Menaker RI.

              "Sebaiknya  kita  lebih  pada  kesepakatan  saja,  sesuai  SE  dan  peraturan  saat  ini.  Sebaiknya
              konfirmasi ke pengawas kalau bicara sanksi," ujarnya.

              Dialog  dengan  Karyawan  Kepala  Dinas  Tenaga  Kerja  Transmigrasi  dan Perindustrian  Kapuas
              Hulu,  Iwan  Setiawan,  menyatakan  sudah  ada  aturan  dari  Kementerian  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi terkait perusahaan wajib bayar THR kepada karyawannya.

              "Adapun peraturan tersebut sesuai dengan surat edaran tahun 2021 dari Menakertrans tentang
              THR, yaitu perusahaan tetap wajib membayar THR keagamaan," ujarnya kepada Tribun, Rabu.

              Dijelaskannya,  untuk  perusahaan  yang  tidak  mampu  membayar  THR  sesuai  waktu  yang
              ditentukan, maka ketentuannya adalah perusahaan harus dialog dengan pekerja atau buruh, ada
              itikad baik untuk mencapai kesepakatan, laporan keuangan internal perusahaan 2 tahun terakhir
              dan transparan, dan kekeluargaan.
              "Kesepakatan dibuat tertulis dalam bentuk perjanjian antara pekerja atau buruh dengan pihak
              perusahaan. Dimana perjanjian tertulis yang berisi kesempatan harus dilaporkan perusahaan
              kepada Dinas Tenaga Kerja, paling lambat 7 hari sebelum hari raya keagamaan," ungkapnya.

              Sementara itu, Kepala Bidang Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Transmigrasi
              (Disnaker  Intrans)  Kabupaten  Kapuas  Hulu,  Subandi  menyatakan,  adapun  ada  sejumlah
              karyawan  di  PHK  oleh  perusahaan  perkebunan  sawit  di  masa  pandemi  Covid-19  bukan
              kehilangan pekerjaan.














                                                           253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259