Page 50 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 JULI 2021
P. 50
bekerja sekian hari. Maka, ada ruang dialog atau negosiasi. Justru kondisinya lebih baik di awal-
awal Covid-19.
Bukannya ada aturan untuk pengusaha?
Dengan kondisi saat ini, pengusaha pun dengan segala macam alasan, walaupun ada imbauan
atau apapun itu, mereka tetap kekeh dengan hitung-hitungan keuntungan produksi, keuntungan
pabrik. Bukan kepada hitung-hitungan bagaimana karyawan tetap pada posisi yang bagus.
Bagaimana dengan sektor keamanan prokesnya?
Kita juga tidak menutup kemungkinan, karena ada beberapa contoh perusahaan yang
menerapkan secara ketat protokol kesehatan. Menyiapkan hand sanitizer, masker dan
sebagainya. Kemudian separuh kerja, lalu dibayar upahnya. Ada juga perusahaan seperti itu.
Namun, itu hanya bisa dihitung dengan jari.
Lantas, apa maksud ketidaksink-ronan para menteri?
Presiden sudah pada posisi dan instruksi yang jelas, namun terjadi improvisasi. Karena, saya
melihat masing-masing kementerian punya kepentingan sendiri-sendiri. Kepentingan dalam
artian ada yang menjadi prioritas.
Misalkan, Kementerian Perindustrian, mereka lebih mengedepankan bagaimana ekonomi industri
bisa berjalan bagus dan sebagainya. Lalu kesehatan, mereka lebih menjaga prokes bisa
dijalankan sebaik-baiknya.
Bagaimana dengan Kemnaker?
Kementerian Tenaga Kerja, yang seharusnya ada perlindungan khusus tenaga kerja, namun kita
melihat mereka justru lebih fokus bagaimana agar ekonomi bisa berjalan. Jadi, kami melihat ada
ketidaksinkronan oleh masing-masing kebijakan kementerian.
Itu terjadi sejak kapan?
Kalau saya tangkap, sejak awal ya. Awalnya, seluruh industri tidak boleh. Tahu-tahu muncul dari
Kementerian Perindustrian, ada kekhususan, beberapa sektor industri dibolehkan. nnm
49