Page 179 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 179

MAY DAY, PANDEMI DAN SEMBAKO

              Jakarta - May Day atau Hari Buruh Internasional lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas
              pekerja untuk memperjuangkan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari.

              Tuntutan  tersebut  merembet  pada  perbaikan  kesejahteraan  pekerja  dalam  arti  luas,  baik
              fasilitas, upah, aktualisasi diri, jaminan sosial, status kerja, pegawai kontrak, cuti, jaminan hari
              tua, pensiun dan sebagainya.

              Di  masa  pandemi  saat  ini,  momok  yang  ditakutkan  pekerja  muncul  tak  terbendung,  yakni
              pemutusan  hubungan  kerja  (PHK).  Tak  ada  yang  bisa  menghentikannya  karena  pilihannya
              adalah  mengutamakan  kesehatan.  Tidak  ada  pertumbuhan  atau  kegiatan  ekonomi  yang
              dilakukan oleh orang sakit.

              Pilihannya,  mengatasi  penyakit,  mengendalikan  pandemi  COVID-19  yang  sudah  berlangsung
              lebih  setahun  dan  terjadi  di  seluruh  dunia.  Pertumbuhan  ekonomi  menjadi  stagnan,  bahkan
              negatif.

              Kebijakan darurat harus diambil, mengendalikan dan mengatasi penyakit dengan berbagai cara,
              terakhir  vaksinasi  dengan  tetap  menjaga  jarak,  memakai  masker,  cuci  tangan  dan  tidak
              berkerumun.

              Dampak  ikutan  lainnya  dari  pandemi  adalah  menjaga  agar  kebutuhan  pokok  pekerja  tetap
              terpenuhi.  Melambatnya  ekonomi,  berkurangnya  pendapatan  membuat  pekerja  harus
              berakrobat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

              BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) bersama Menteri Ketenagakerjaan dan beberapa instansi
              pemerintahan  lainnya  seperti  Kementerian  Koordinator  Maritim  dan  Investasi,  Asosiasi
              Pengusaha  Indonesia  (APINDO),  dan  pemerintah  daerah  melakukan  penyerahan  bantuan
              sebanyak 18.798 paket sembako.

              Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan pekerja dan serikat pekerja dan buruh
              di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi, Sabtu. Pemberian bantuan ini
              juga dilakukan di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

              Pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati BPJAMSOSTEK kepada sesama pekerja imbas
              dari  pandemi  COVID-19  sekaligus  simpati  kepada  perjuangan  para  relawan  yang  bekerja
              memerangi pandemi. Selain itu dengan bantuan Sembako yang diberikan diharapkan mampu
              mendukung daya tahan pekerja agar imunitas mereka tetap dalam kondisi prima.

              Dalam kegiatan itu Dirut BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo berpesan kepada serikat pekerja
              dan serikat buruh yang hadir untuk turut mendukung program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              (JKP) karena akan membantu para pekerja yang mengalami PHK karena perusahaan mereka
              terdampak pandemi Covid-19 ini.

              Di  Jakarta  Utara  pemberian  920  sembako  diberikan  kepada  pekerja  dengan  dihadiri
              Kadisnakertrans setempat Gatot S Widagdo. Pemberian sembako secara simbolis diberikan oleh
              Koordinator Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Jakarta Utara dan Pulau Seribu Erfan Kurniawan.

              Kepala Cabang BPJAMSOSTEK Puit Jakut Husaini mengatakan bantuan sosial di wilayahnya tidak
              hanya saat Mayday, tetapi sejak pandemi COVID-19 merebak berupa beras 2 ton, bahan pokok
              lainnya, juga penyanitasi tangan, masker dan sebagainya.
              Di acara terpisah pada peringatan May Day di Wisma Atlet, Jakarta, Anggoro menuturkan bahwa
              sejatinya 1 Mei ini menjadi momen untuk mengingatkan akan hak-hak dasar pekerja yang tidak
              boleh dilupakan oleh pemerintah dan pemberi kerja.

                                                           178
   174   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184