Page 86 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 86
HINGGA SEPTEMBER, PENYALURAN BANTUAN SUBSIDI UPAH MENCAPAI RP 3,6 T
Jakarta, Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional mencatat hingga
pertengahan September 2020, bantuan subsidi upah (BSU) bagi karyawan berpenghasilan di
bawah Rp 5 juta dan terdampak Covid-19 telah mencapai Rp 3,6 triliun.
Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin di Jakarta,
Kamis (17/9/2020) menyatakan sudah terdapat dua batch pekerja yang telah menerima
program bantuan tersebut senilai Rp 600.000 per bulan.
Target anggaran yang akan disalurkan oleh pemerintah untuk bantuan ini, lanjutnya, mencapai
Rp 7 triliun hingga akhir September 2020 dari total anggaran program senilai Rp 37,8 triliun
untuk 15,7 juta karyawan yang terdaftar dalam BPJS Ketenagakerjaan.
"Sudah ada dua gelombang pekerja yang menerima program subsidi upah melalui bank yang
berjumlah Rp 7 triliun," katanya dalam diskusi media Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk
"Bantuan Subsidi Upah dan Prakerja, Untuk Siapa ?" secara online di Jakarta, Kamis.
Penerima manfaat program BSU gelombang pertama terbagi dalam lima batch dengan batch
ketiga menyasar kepada sekitar 3,5 juta karyawan dengan nilai Rp 4,5 triliun.
Batch keempat untuk 2,8 juta karyawan sekitar Rp 3 triliun dan terakhir, kelima sekitar 2 juta
karyawan senilai Rp 3 triliun.
"Kalau bisa kita salurkan gelombang pertama di bulan September," kata Budi.
Menurut dia, BSU merupakan program unggulan pemerintah yang dilakukan untuk mendorong
perekonomian dalam negeri menjadi lebih bergeliat di tengah pandemi.
Dengan penyerapan yang sangat cepat tersebut, lanjutnya, pemerintah optimistis akan membuat
pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik dari kuartal sebelumnya.
Tujuan dari program ini membuat para pekerja dengan kriteria di atas yang terdampak Covid-
19 mampu bertahan dari efek negatif secara ekonomi.
"Kita yakin dengan bantuan yang disalurkan pemerintah dapat membuat pertumbuhan
ekonomi," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Badan Penyelenggara (BP) Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(Jamsostek) Agus Susanto menyatakan sudah sebanyak 11,8 juta data penerima manfaat yang
telah diberikan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk disalurkan bantuan program BSU.
"Dalam tiga minggu, kami sudah mengumpulkan sebanyak 14 juta, namun yang telah kami
validasi terdapat 11,8 juta," ujarnya.
Direktur Jenderal Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kementerian
Ketenagakerjaan Haiyani Rumondang menyatakan proses validasi penerima program BSU akan
dilakukan selama empat hari.
Dikatakannya, pengecekan secara mendalam akan dilakukan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan, sebagai upaya menjamin BSU tepat sasaran.
"Proses ini dilakukan agar penerima manfaat benar-benar sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. Sehingga, penerima manfaat dapat tepat sasaran sesuai dengan
kebutuhan pekerja yang terdampak dari pandemi saat ini," katanya.
Sumber:ANTARA.
85