Page 84 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 84

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sudah ada 143.456 pekerja anak yang ditarik dari
              sekitar 1,5 juta pekerja anak berumur 10-17 tahun selama 2008 hingga 2020. Menteri Tenaga
              Kerja (Menaker) Ida Fauziyah menegaskan bahwa langkah ini akan terus dilanjutkan.

              Sebagai  wujud  komitmen  dalam  menghapus  pekerja  anak,  pemerintah  juga  meratifikasi
              Konvensi ILO Nomor 138 mengenai usia minimum untuk diperbolehkan bekerja dengan Undang-
              Undang Nomor 20 Tahun 1999. Selain itu, pemerintah memasukkan substansi teknis yang ada
              dalam  Konvensi  ILO  tersebut  dalam  Undang-Undang  Nomor  13  Tahun  2003  tentang
              Ketenagakerjaan.

              "Kami  di  Kementerian  Ketenagakerjaan  serius  dan  tegas  dalam  melakukan  berbagai  upaya
              konkret  guna  mengurangi  pekerja  anak  di  Indonesia,"  ujar  Ida  di  acara  Organisasi  Buruh
              Internasional (ILO) dalam rangka Peringatan Hari Dunia Menentang Pekerja Anak, dalam siaran
              pers Sekretariat Kabinet, Ahad (13/6).

              Dalam upaya menghapus pekerja anak ini, pemerintah pun menyiapkan tujuh langkah. Pertama,
              meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama di daerah perdesaan dan kelompok rentan, agar
              peduli pada pemenuhan hak anak dan tidak melibatkan anak dalam pekerjaan berbahaya.

              "Hal ini dilakukan di antaranya melalui supervisi ke perkebunan kelapa sawit dan perkebunan
              tembakau," kata menaker.
              Kedua, koordinasi dan asistensi untuk mengembalikan anak-anak ke pendidikan menggunakan
              berbagai pendekatan. Ketiga, memberikan pelatihan pada pekerja anak dari kelompok rentan
              (putus  sekolah  dan  keluarga  miskin)  dalam  program  pelatihan  berbasis  komunitas  dan
              pemagangan pada lapangan pekerjaan.

              Keempat, memfasilitasi intervensi bantuan sosial atau perlindungan sosial pada kelompok buruh
              dan  keluarga  miskin  yang  terdampak  Covid-19  yang  memiliki  kerentanan  terhadap  anggota
              keluarga  untuk  menjadi  pekerja  anak.  "Kelima,  melakukan  supervisi  atau  pemeriksaan  ke
              perusahaan yang diduga mempekerjakan anak. Dan keenam, melakukan sosialisasi informasi
              norma kerja anak kepada stakeholder," kata Ida.

              Terakhir,  Ida  menambahkan,  pemerintah  juga  mencanangkan  zona  bebas  pekerja  anak  di
              Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Menaker mengakui,
              saat ini masih terdapat anak di Indonesia yang belum memperoleh hak mereka secara penuh,
              terutama bagi anak yang terlahir dari keluarga prasejahtera.

              "Ketidakberdayaan ekonomi orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga memaksa anak-
              anak  terlibat  dalam  pekerjaan  yang  membahayakan  atau  bahkan  terjerumus  dalam  bentuk-
              bentuk pekerjaan terburuk," katanya.


















                                                           83
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89