Page 88 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 88
Oleh karena itu, kata Menaker Ida, pada saat ini kompetensi dan fleksibilitas kerja menjadi poin
utama. Tenaga kerja juga dituntut untuk menguasai perkembangan teknologi dengan soft skills
yang memadai.
Selain itu, kreativitas, inovasi, dan kewirausahaan akan menjadi poin penting bagi perkembangan
dunia usaha ke depannya.
Menurutnya, kebijakan ini juga dikolaborasikan dengan kebijakan pelatihan vokasi lainnya seperti
kebijakan Triple Skilling, yakni skilling, re-skilling dan up-skilling bagi pekerja; optimalisasi
pemagangan berbasis jabatan; peningkatan soft skills.
Kemudian perubahan kurikulum dan metode yang berfokus pada human digital online,
penggunaan metode blended training, serta kolaborasi dengan semua stakeholders, terutama
pelaku industri untuk menciptakan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kemnaker juga terus melaksanakan program BLK Komunitas untuk memperluas jangkauan
pelatihan vokasi.
"Menjadikan transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilakukan untuk
menjadikan BLK pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja berdaya saing
global," tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi mengatakan, ada tiga tantangan
transformasi ketenagakerjaan sebagai dampak revolusi industri 4.0. Pertama, skills
transformation atau transformasi keterampilan. Kedua, job transformation atau transformasi
pekerjaan dan terakhir, society transformation atau transformasi sosial.
"Untuk menghadapi tiga tantangan tersebut, maka diperlukan inovasi dalam penyiapan
kompetensi tenaga kerja; regulasi ketenagakerjaan yang fleksibel; jaminan sosial terhadap
peningkatan kompetensi; dan jaminan sosial terhadap pendapatan masyarakat," ungkap Anwar.
87