Page 94 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 14 JUNI 2021
P. 94

Dengan  demikian,  diharapkan  pekerja  menyadari  pentingnya  program  Jamsostek  dan  akan
              meningkatkan kepesertaan, baik pekerja penerima upah maupun pekerja bukan penerima upah.
              Pemerintah  juga  mewacanakan  program  jangka  panjang  bagi  pekerja  bukan  penerima  upah
              dengan program Jaminan Pensiun yang saat ini sedang dibahas di RUU Pengembangan dan
              Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

              Anwar  menyebut,  Kementerian  Ketenagakerjaan  akan  terus  melakukan  pengawasan  dan
              pemeriksaan kepatuhan kepada pemberi kerja selain penyelenggara negara terhadap program
              Jamsostek.

              "Kami akan mengoptimalkan mekanisme wajib lapor ketenagakerjaan perusahaan (WLKP) setiap
              tahun," kata Anwar kepada Kontan.co.id, Jumat (11/6).

              Direktur  Utama  BPJS  Ketenagakerjaan  Anggoro  Eko  Cahyo  mengatakan,  pihaknya  telah
              menginstruksikan  BPJS  Ketenagakerjaan  yang  berada  di  setiap  wilayah  untuk  berkoordinasi
              dengan kepala daerah terkait optimalisasi tersebut. Potensi optimalisasi di antaranya berasal dari
              kepesertaan non ASN, Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan lainnya.

              "Progres sampai saat ini, komunikasi, kolaborasi dengan seluruh pemerintah daerah sudah kami
              lakukan. Bagaimana kita mengawalnya, karena tentu saja di setiap daerah, prioritas berbeda-
              beda dan kita pastikan pemda setempat punya prioritas untuk itu," ujar Anggoro.

              BPJS  Ketenagakerjaan  juga  berkoordinasi  dengan  kementerian/lembaga  seperti  Menteri
              Ketenagakerjaan, Menteri Keuangan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Desa,
              Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) dan Menteri Dalam Negeri. Hal itu
              untuk memastikan pelaksanaan Inpres nomor 2 tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik.

              Anggoro berharap adanya Inpres dan kerjasama seluruh stakeholder terkait dapat mendorong
              penetrasi  kepesertaan  lebih  cepat  lagi.  Terlebih  Inpres  2/2021  diberikan  kepada  24
              kementerian/lembaga, 34 gubernur, 98 walikota dan 416 bupati.

              "Target  coverage  kepesertaan  tahun  2026  sebanyak  68,2  juta  pekerja  terlindungi  program
              Jamsostek," tutur Anggoro.

              Lebih lanjut, Anggoro mengatakan, saat ini terdapat 28 juta tenaga kerja aktif dalam kepesertaan
              BPJS Ketenagakerjaan. Tahun ini pihaknya menargetkan tambahan 9 juta tenaga kerja aktif.

              BPJS  Ketenagakerjaan  menyasar  target  pada  sejumlah  sektor.  Fokus  sektor  untuk  penerima
              upah diantaranya UMKM, koperasi, e-coomerce, perkebunan, non ASN, dan debitur perbankan.
              Sedangkan,  fokus  sektor  bukan  penerima  upah  diantaranya  petani,  peserta  vokasi,  nelayan,
              transportasi online dan Bumdes.

              Selain  itu,  penambahan  tenaga  kerja  aktif  diantaranya  menargetkan  pekerja  sektor  jasa
              konstruksi dan pekerja migran.

              "Target kami tahun ini (2021) ada 37 juta pekerja aktif,".











                                                           93
   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99