Page 181 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 181

"Harapan kita pemerintah, terutama Pemprov Sumut menegaskan kepada perusahaan dilarang
              untuk  mem-PHK  atau  merumahkan  buruh.  Kalaupun  memang  dirumahkan,  dibayar  gajinya,
              minimal  untuk  menghidupi  keluarganya  kalaupun  tidak  penuh.  Selain  itu  juga  harus
              dirundingkan dengan serikat pekerjanya," tegasnya.

              Selain itu, lanjutnya, harus ada tim yang dibentuk. Jangan hanya ada Satgas Covid-19 saja yang
              dibentuk, tetapi Satgas Dampak Covid terhadap buruh juga harus dibentuk.

              Karena  banyak  perusahaan  yang  mampu,  mencari  alasan  yang  mungkin  untuk  mengurangi
              karyawan dan kedepannya merekrut kembali tenaga kerja baru yang bisa dikontrak dan tidak
              membayar hak normatifnya.

              "Itu yang menjadi alasan kami untuk menolak PHK di tengah pandemi Covid-19 ini. Karena kami
              menilai,  PHK  atau  dirumahkan  di  tengah  pandemi  Covid-19  ini  adalah  bencana.  Dan  kami
              sampaikan kepada pemerintah, jangan ciptakan bencana di tengah bencana. Karena Covid ini
              adalah suatu bencana yang kita hadapi bersama. Dan PHK adalah suatu bencana bagi buruh.
              Karena mereka tidak akan mempu menghidupi keluarganya di tengah bencana ini, karena tidak
              lagi mendapatkan penghasilan," ketusnya.

              Terpaksa Kerja Serabutan Sementara itu, Anton, salah seorang pekerja di salah satu industri di
              Deliserdang yang kehilangan pekerjaan akibat pengurangan karyawan di tengah pandemi Covid-
              19,



















































                                                           180
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186