Page 201 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 201
PMI ILEGAL ASAL SUMEDANG LUMPUH DI MALAYSIA, KELUARGA MINTA
DIPULANGKAN
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Atin
Permana (26) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Dusun Cikaraha, RT 3/4, Desa Bugel,
Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang yang bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia dikabarkan
lumpuh setelah mengalami stroke selama 8 bulan.
PMI tersebut saat ini terkapar lemah di Malaysia dan tidak bisa bekerja lagi seperti biasa,
sehingga pihak keluarga meminta Pemerintah Kabupaten Sumedang agar Atin segera
dipulangkan ke kampung halamannya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sumedang, Asep
Sudrajat mengatakan, awalnya Atin berangkat ke Malaysia pada tahun 2019 lalu tanpa
sepengetahuan pihak keluarga dan dia berangkat secara ilegal.
"Semenjak itu tidak ada kabar dan tidak ada komunikasi dengan keluarga di kampung. Awal
bulan Juni 2020 ada kabar dari sesama PMI bahwa Atin dalam keadaan sakit, lumpuh," ujarnya
saat ditemui Tribun di Kantor Disnakertrans, Senin (22/6/2020).
Berdasarkan informasi dari PMI yang lain, kata Asep, Atin mengalami kelumpuhan setelah
terjatuh saat bekerja di Kuala Lumpur sejak 8 bulan yang lalu, sehingga saat ini keluarganya
meminta difasilitasi untuk dipulangkan.
"Sejak itu Atin ditampung dulu sesama rekan PMI di Kompleks sekitar Jalan Ipo Kuala Lumpur.
Kemudian kami melakukan penulusuran ke pihak keluarga Atin," kata Asep.
Pihaknya sejauh belum bisa memastikan terkait pekerjaan Atin di Malaysia karena dia berangkat
secara ilegal , sehingga Disnakertrans tidak memiliki data pekerjaan Atin di Negeri Jiran
tersebut.
"Pekerjaannya belum jelas apakah di perkebunan atau di rumah tangga. Tapi, ini sudah menjadi
kewajiban kita untuk menyelesaikan masalah ini dan pak bupati sudah menyampaikan ke saya
via WA untuk segera diselesaikan," ucapnya.
Untuk langkah awal memulangkan Atin dari Malyasia, pihaknya sudah mengirimkan surat dan
berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI agar Atin bisa segera
pulang meskipun PMI ilegal.
Ia mengatakan, untuk memulangkan Atin ke kampung halamannya ditargetkan dengan waktu
selama 3 bulan karena ada beberapa prosedur yang harus ditempuh, apalagi status PMI tersebut
ilegal .
"Insya Allah langkah-langkah dari Disnakertrans sudah ditempuh. Tapi ada beberap proses
seperti dari kami ke kementerian, kemudian ke kedutaan. Paling lama prosesnya 3 bulan dari
sekarang," kata Asep..
200