Page 144 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 144
Artinya sebanyak 98,09 persen, dari target yang ditetapkan pemerintah sebanyak 15,7 juta
pekerja, telah menerima subsidi gaji .
Namun di sisi lain, Menaker Ida Fauziyah mengatakan pihaknya terkendala dalam menyalurkan
bantuan subsidi kepada 150.000 pekerja.
"Sampai saat ini yang belum mendapatkan (BSU) sekitar 150 ribuan karena ada kekurangan atau
ketidaksesuaian data. Misalnya rekeningnya tidak valid, kemudian NIK-nya kurang nomornya,
kemudian nomor rekeningnya tidak sesuai dengan nama yang diserahkan," ujar Ida dalam
pernyataan resminya, Selasa (20/10/2020).
Oleh karena itu, ia meminta pihak pemberi kerja untuk meperbaiki data pekerjanya yang masuk
dalam kriteria penerima bantuan subsidi gaji.
Terkait kekurangan atau ketidakvalidan data, Kemnaker mengembalikan data tersebut kepada
BPJS Ketenagakerjaan.
Diberitakan Kompas.com , 4 September 2020, Deputi Direktur Hubungan Masyarakat dan Antar
Lembaga BPJS Ketenagakerjaan, Irvansyah Utoh Banja, mengatakan ada dua alternatif solusi
terkait nomor rekening yang tidak lolos validasi berlapis.
Alternatif ini mengacu pada Permenaker Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman Pemberian
Bantuan Pemerintah berupa Subsidi Gaji /Upah bagi Pekerja/Buruh dalam Penanganan Dampak
Covid-19.
Alternatif pertama, pihak BPJS Ketenagakerjaan akan mengembalikan data nomor rekening
kepada perusahaan peserta untuk melakukan konfirmasi ulang, jika penyebabnya bukan karena
ketidaksesuaian dengan Permenaker Nomor 14 Tahun 2020.
Alternatif kedua, dilakukan dengan memastikan data peserta terhadap kriteria dalam peraturan
yang ada. Sebab, dimungkinkan data yang dimasukkan peserta tidak valid karena tidak sesuai
kriteria yang disebutkan dalam Permenaker.
Bantuan subsidi gaji sebesar Rp 2,4 juta per pekerja ini disalurkan dalam dua termin, artinya
masing-masing termin Rp 1,2 juta.
Menaker Ida menyampaikan setelah termin I selesai, pihaknya akan segera menyalurkan subsidi
gaji termin II.
"Kami targetkan pembayaran termin II dapat disalurkan pada awal bulan November (2020)
setelah proses evaluasi penyaluran subsidi gaji/upah termin I ini selesai," ujar Ida.
Berikut data penyaluran subsidi gaji termin I berdasarkan data Kemnaker per Senin
(19/10/2020): Pemerintah telah menganggarkan Rp 37,7 triliun untuk program subsidi gaji ini,
dengan target 15,7 juta pekerja penerima.
Namun, hingga batas akhir penyerahan data penerima oleh pemberi kerja, data yang terkumpul
di BPJS Ketenagakerjaan hanya 12,4 juta pekerja.
Ida mengatakan, jika terdapat sisa anggaran, maka akan dikembalikan ke Bendahara Negara.
"Sisa anggaran akan diserahkan kembali ke Bendahara Negara. Rencananya, akan disalurkan
untuk subsidi gaji/upah bagi guru honorer dan tenaga pendidik, baik di lingkup Kemendikbud
maupun Kemenag," lanjut dia.
143