Page 267 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 267
Rustika, media massa memberi catatan positif dan negatif. Program besar Jokowi dalam
pembangunan infrastruktur, kata Rustika, mendapat apresiasi dalam ruang perbincangan media.
"Dalam isu infrastruktur ini, Presiden Jokowi dicitrakan tetap membangun komunikasi dengan
pimpinan berbagai negara demi menjaring investasi, seperti dengan Pemerintahan Turki," papar
Rustika.
Perhatian khusus Jokowi terhadap sektor UMKM juga turut mendapat catatan positif media
massa. Sebelum pandemi, menurut Rustika, terdapat kebijakan penurunan bunga KUR menjadi
6 persen, pembagian voucher gas untuk UMKM, dan juga digitalisasi UMKM. Setelah pandemi
merebak, pemerintah melakukan kebijakan keringanan kredit, kredit modal kerja, serta BLT
untuk para pelaku UMKM. "Sentimen positif ini bisa jadi pintu masuk untuk menarasikan secara
lebih baik UU Cipta Kerja." Media juga memberi catatan positif terkait kebijakan stimulus ekonomi
yang terus ditekankan Pemerintahan Jokowi guna memperbaiki kondisi perekonomian di
masyarakat, terutama di tengah pandemi Covid-19 dan kemerosotan perekonomian masyarakat.
Termasuk di dalamnya upaya stimulus perekonomian yaitu kartu prakerja, program bantuan
subsidi upah, penambahan nilai kartu sembako, keringanan pembayaran listrik dan juga lainnya.
Terkait kebijakan di bidang ekonomi, media massa juga menyoroti dan mengkritisi sejumlah hal.
Menurut Rustika, pertumbuhan ekonomi terus melemah akibat pandemi Covid-19 pada tahun
2020 ini menjadi sorotan media. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II
2020 mengalami kontraksi atau minus 5,32 persen, dan di kuartal III 2020 yang diproyeksikan
akan kontraksi minus 1,7 persen hingga 0,6 persen.
Tak hanya itu, media massa juga menyoroti nilai tukar rupiah yang tertekan juga menjadi salah
satu permasalahan ekonomi tahun ini. Rupiah terdampak kondisi pandemi Covid-19, yang juga
diiringi dengan melemahnya IHSG. Isu ekonomi lainnya yang mendapat sorotan kritis dari media
adalah gelombang PHK yang mulai terjadi pada April 2020, hingga perusahaan sebesar Gojek
pun dikabarkan melakukan PHK sebanyak 9 persen dari total karyawan. Menaker Ida Fauziyah
mengungkapkan, semenjak pandemi Covid-19, jumlah pekerja yang terkena PHK berjumlah 3,5
juta orang. Jumlah ini menambah jumlah pengangguran di Indonesia hingga mencapai 10,3 juta
orang.
"Utang negara masih menjadi isu yang masih sering disorot dan konsisten dibahas media
mengenai Jokowi," kata Rustika. Bahkan, Indonesia disebut sebagai negara dengan utang luar
negeri terbesar ke-7 oleh World Bank. Presiden Jokowi juga dikritik sejumlah pengamat ekonomi,
karena dalam masa pandemi pun pemerintah masih membuat utang baru di 2020. Utang negara
tumbuh 5 persen dalam pemberitaan Agustus 2020.
Pada bidang sosial, sorotan media terbanyak adalah soal berbagai bantuan sosial, BPJS, Kartu
Prakerja, Program Keluarga Harapan, yang meskipun kadang ada riak, namun dampaknya bisa
dirasakan secara langsung oleh masyarakat yang paling bawah. Isu bidang Kesehatan, menjadi
atensi terbesar media melalui informasi terkait penanganan COVID-19, Vaksin, penyelenggaraan
test dsb. Pada bidang hukum, isu soal Papua, Omnibus Law (beririsan dengan politik), isu lama
seperti Harun Masiku atau Novel Baswedan.
Sementara, isu politik yang mengiringi Jokowi setahun terakhir adalah Pilkada Serentak. Menurut
Rustika, terdapat dua isu besar yang muncul di media, yakni desakan pengunduran pelaksanaan
Pilkada 2020 karena pandemi Covid-19, dan keikutsertaan anak dan menantu Jokowi yaitu
Gibran Rakabuming dalam Pilkada Kota Solo, dan Bobby Nasution dalam Pilkada Kota Medan.
"Hal itu sempat menimbulkan narasi politik dinasti dan mendapatkan sentimen negatif dari
publik. Sementara itu, Presiden Jokowi menepis anggapan bahwa dirinya tengah membangun
dinasti politik. Menurutnya, Gibran maupun Bobby mengikuti sebuah kompetisi yang dipilih
secara langsung oleh rakyat dan semua keputusan ada di tangan rakyat dalam menggunakan
suaranya," tutur Rustika.
266