Page 262 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 262

Menurut dia, tidak menutup kemungkinan ketentuan soal pesangon dalam UU Cipta Kerja hanya
              akan jadi aturan di atas kertas, karena nantinya lebih banyak pekerja yang berstatus kontrak.
              "Bisa jadi hanya di atas kertas karena ke depan makin sedikit pekerja yang bisa menikmati nilai
              pesangon  tersebut  karena  ke  depan  trennya  tidak  ada  lagi  kewajiban  pekerja  yang  kontrak
              diangkat  jadi  permanen,  sehingga  semuanya  tergantung  iktikad  baik  pemberi  kerja.  Kecuali
              untuk pekerja yang saat ini statusnya sudah permanen," ujarnya.

              Sebelumnya, Menaker Ida Fauziyah mengatakan ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan
              para pekerja kontrak dalam UU Cipta Kerja, terutama terkait perlindungan pekerja saat menjadi
              korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Ida menuturkan, pekerja dengan status kontrak akan mendapatkan kompensasi jika terkena
              PHK. Dalam aturan lama di UU Ketenagakerjaan, kompensasi hanya diberikan untuk pekerja
              yang berstatus karyawan tetap lewat skema pesangon.

              "Oh, ada (keuntungan pekerja kontrak di UU Cipta Kerja). Dulu, PKWT itu tidak ada kompensasi
              kalau berakhir masa kerjanya. Sekarang, kalau kontrak berakhir, dia mendapat kompensasi,"
              kata Ida dikutip dari Harian Kompas, Senin (19/20/2020).

              Dengan kewajiban membayar kompensasi, perusahaan atau pengusaha akan berpikir dua kali
              untuk  memberhentikan  karyawan  kontrak.  Selama  ini  banyak  kasus  perusahaan  memecat
              pekerja kontrak kapan saja, baik karena alasan efisiensi maupun kinerja karyawan yang tak
              sesuai harapan.

              Menurut Ida, dengan adanya kompensasi di UU Cipta Kerja bagi pekerja yang berstatus kontrak
              PKWT, pekerja atau buruh akan mendapatkan perlindungan lebih besar dari negara.

              "Pengusaha akhirnya berpikir, mau saya kontrak terus-terusan pun, tetap saja saya harus bayar
              pesangon. Ini sebenarnya bentuk perlindungan yang tidak kita atur di UU sebelumnya," ucap
              Ida.

              "Pada  prinsipnya,  RUU  ini  ingin  melindungi  semua  pekerja.  Kelompok  pekerja  yang  eksis,
              kelompok pencari kerja, dan kelompok pekerja pada sektor UMKM," imbuhnya.


































                                                           261
   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266   267