Page 162 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 162

"Aksi demonstrasi kali ini dipusatkan di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya.
              Massa aksi diperkirakan mencapai 15 ribu orang dari berbagai daerah kawasan industri di Jatim,"
              kata Juru Bicara Serikat Pekerja, Jazuli, Senin (26/10).

              Jazuli  mengatakan  massa  aksi  akan  bergerak  secara  bergelombang  dari  kawasan-kawasan
              industri menuju titik kumpul utama di Bundaran Waru, Kebun Binatang Surabaya (KBS) dan
              Kawasan Industri Margomulyo sekitar pukul 12.00 WIB.

              Kemudian secara bersama-sama menuju kantor Gubernur Jawa Timur, diperkirakan massa aksi
              sampai di Jalan Pahlawan Surabaya sekitar pukul 14.00 WIB.

              Aksi tersebut, kata Jazuli, merupakan kelanjutan dari demonstrasi 8 Oktober 2020 lalu, dan
              buntut  dari  ketidakpuasan  buruh  saat  pertemuan  dengan  Menko  Polhukam  Mahfud  MD  di
              Jakarta, pada 14 Oktober 2020.

              "Dalam pertemuan tersebut tidak ada hasil apapun, dimana Pak Mahfud MD sebagai Menko
              Polhukam RI tidak dapat menjelaskan substansi dari isi UU [Omnibus Law] tentang Cipta Kerja
              khususnya mengenai upah minimum, pengurangan pesangon, PKWT, penggunaan tenaga kerja
              outsourcing , dan lainnya," ucapnya.

              Jazuli memastikan pihaknya berkomitmen bahwa aksi demonstrasi besok akan dilakukan secara
              tertib dan damai serta menerapkan protokol kesehatan, yakni dengan menggunakan masker
              dan membawa hand sanitizer.

              Sebanyak 16 konfederasi yang turut dalam aksi besok antara lain, KSPSI, KSPI, KSBSI, FSP LEM
              SPSI, FSP KEP SPSI, FSP RTMM SPSI, FSP KAHUT SPSI, FSP KEP KSPI.

              Kemudian  FSPMI  KSPI,  FSP  PPMI  KSPI,  FSP  FARKES  Rev.  KSPI,  FSP  KAHUTINDO,  FSP
              PRODUKTIVA, SPN, SARBUMUSI dan FSP FARKES SPSI.

              Adapun  tuntutan  pada  aksi  demonstrasi  besok  adalah  mendesak  Presiden  RI  Joko  Widodo
              segera  menerbitkan  Peraturan  Pemerintah  Pengganti  Undang-Undang  (Perppu)  untuk
              membatalkan UU Cipta Kerja yang telah disahkan DPR RI pada 5 Oktober 2020 lalu.

              Menolak penurunan kualitas komponen kebutuhan hidup layak (KHL) dalam Permenaker No. 18
              Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2016
              tentang Kebutuhan Hidup Layak.

              Lalu, meminta pemerintah menetapkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar Rp2,5 juta sesuai
              dengan nilai rata-rata UMK di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2020.

              Serta menaikkan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2021 di Jawa Timur sebesar Rp.
              600 ribu dengan memasukkan komponen kebutuhan protokol kesehatan.

              Lalu  menetapkan  upah  minimum  kabupaten/kota  (UMK)  dan  upah  minimum  sektoral
              kabupaten/kota (UMSK) tahun 2021 di Jawa Timur secara bersamaan dengan penetapan UMK.

              (frd/gil).





                                                          161
   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167