Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 209

KSPI AKAN AJUKAN GUGATAN UU CIPTA KERJA KE MK PADA 2 NOVEMBER

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memperkirakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
              akan menandatangani Undang-Undang (UU) Cipta Kerja dan penomorannya paling lambat 28
              Oktober.

              Sementara itu, tanggal 29 - 31 Oktober ada libur panjang, sehingga KSPI, Konfederasi Serikat
              Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI  AGN),  dan  32  federasi/konfederasi  serikat  buruh  akan
              menyerahkan berkas judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) pada tanggal 2 November
              2020.

              Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, jika UU Cipta Kerja ditandatangani presiden dan sudah
              memiliki nomor, maka KSPI dan beberapa serikat buruh akan melakukan aksi serentak nasional
              untuk  menolak  UU  Cipta  Kerja.Said  Iqbal  menambahkan  berdasarkan  informasi  yang
              berkembang bahwa UU Cipta Kerja akan ditandatangani Presiden 28 Oktober 2020.

              Nantinya bersamaan dengan penyerahan berkas judicial review juga akan digelar aksi di Jakarta
              yang akan melibatkan puluhan ribu buruh dan dipusatkan di MK dan Istana. Aksi dilaksanakan
              pada hari Senin tanggal 2 November 2020.

              "Sebelumnya saya mengatakan tanggal 1 November 2020. Ternyata tanggal satu adalah hari
              Minggu, jadi yang benar adalah 2 November, hari Senin," kata Said Iqbal dalam siaran pers
              yang diterima Kontan.co.id pada Senin (26/10).

              Aksi  nasional  di  depan  MK  akan  berisi  tuntutan  agar  Mahkamah  Konstitusi  membatalkan
              omnibus  law  UU  Cipta  Kerja  dan  meminta  Presiden  untuk  mengeluarkan  Perpu  untuk
              membatalkan UU Cipta Kerja tersebut.

              "Aksi nasional buruh pada 2 November tersebut dilakukan serempak di 24 propinsi dan 200
              kabupaten/kota  yang  diikuti  ratusan  ribu  buruh.  Sedangkan  aksi  di  Istana  dan  Mahkamah
              Konstitusi diikuti puluhan ribu buruh," kata Said Iqbal.


              Selain itu, KSPI juga akan melakukan aksi nasional serempak di 24 provinsi pada tanggal 9 - 10
              November  yang  diikuti  ratusan  ribu  buruh  dengan  tuntutan  DPR  RI  harus  melakukan
              pencabutan omnibus law UU Cipta Kerja melalui proses legislative review sesuai mekanisme
              UUD 1945 pasal 20, 21, dan 22A serta UU PPP.


              Selain  meminta  pencabutan  omnibus  law  UU  Cipta  Kerja,  dalam  aksi  pada  tanggal  9-10
              November 2020 juga akan disampaikan tuntutan buruh lainnya yaitu meminta kenaikan upah
              minimum  2021  sebesar  8%  di  seluruh  Indonesia  dan  menolak  tidak  adanya  kenaikan  upah
              minimum 2021.Aksi nasional tersebut serempak dilakukan di 24 provinsi dan melibatkan 200
              kab/kota,  antara  lain,  Jakarta,  Depok,  Bogor,  Tangerang  Raya,  Serang,  Cilegon,  Karawang,
              Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Bandung Raya, Cimahi, Cianjur, Sukabumi,
              Semarang, Kendal, Jepara, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.

              Selain itu, aksi juga akan dilakukan di Jogja, Banda Aceh, Medan, Deli Serdang, Batam, Bintan,
              Pekanbaru,  Jambi,  Bengkulu,  Lampung,  Makassar,  Gorontalo,  Bitung,  Kendari,  Morowali,
              Banjarmasin, Palangkaraya, Samarinda, Lombok, Ambon, Papua, dan sebagainya.




                                                          208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214