Page 236 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 236
RPP SEKTOR KETENAGAKERJAAN DIBAHAS TIGA BULAN
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah menyusun Rancangan Peraturan Pemerintah
(RPP) dari Undang-undang (UU) Cipta Kerja sektor ketenagakerjaan. Pembahasan RPP
direncanakan tiga bulan secara Tripartit Nasional antara pemerintah, pengusaha, dan serikat
buruh atau pekerja.
"Ketika membahas UU Cipta Kerja, kami sudah melakukan dialog social. Dialog ini akan terus
kami lakukan untuk membahas peraturan pemerintahnya," kata Menteri Ketenagakerjaan
(Menaker), Ida Fauziyah, usai kunjungan kerja, di Jakarta, Sabtu (24/10) malam.
Menaker menjelaskan Tripartit Nasional memiliki waktu tiga bulan untuk membahas RPP. Dalam
masa tiga bulan tersebut, pihaknya akan terus mengefektifkan dialog sosial dan sosialisasi
kepada.
"Batas waktunya tiga bulan, tapi kita akan mengefektifkan tiga bulan tersebut tidak hanya
teman-teman serikat buruh atau pekerja dan pengusaha, kami juga menyosialisasikan ke dinas
ketenagakerjaan, akademisi, forum rektor, dan banyak forum yang kami sosialisasikan,"
jelasnya.
Menaker mengungkapkan, saat ini pemerintah bersama Tripartit Nasional dan akademisi telah
mulai membahas RPP. Harapannya, UU Cipta Kerja dapat segera diimplementasikan ketika
sudah diundangkan.
Saat ini, ada empat RPP yang tengah dibahas Tripartit Nasional. RPP tentang Pengupahan,
Tenaga Kerja Asing, Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.
"Kami sudah mulai 20 Oktober 2020 yang lalu. Saya sudah melakukan bersama Tripartit
Nasional. Kami duduk kembali, melihat kembali aturan-aturan yang perlu kita atur dalam
peraturan pemerintah," jelasnya.
Lebih jauh Menaker menyebut UU Cipta Kerja merupakan terobosan untuk mentransformasi
situasi, yang digagas Presiden Joko Widodo saat baru dilantik. Menurutnya, dengan target
melakukan targetnya untuk perubahan, pasti ada risiko penolakan.
Ia melanjutkan pada periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo, Presiden bisa memilih
untuk tenang-tenang saja dan tidak membuat terobosan yang mengubah secara signifikan
banyak hal. Tapi, Presiden berani mengambil sikap meski akan ada banyak penolakan dari
berbagai pihak.n.
235