Page 240 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 240

Sebagian responden sepakat dengan beberapa ketentuan Undang-Undang Nomor 13 Tahun
              2003 tentang Ketenagakerjaan. Sedangkan, sebagian lagi lebih memilih aturan di draf RUU Cipta
              Kerja.  Secara  umum,  mayoritas  responden  setuju  dengan  ketentuan  ketenagakerjaan  yang
              diatur dalam UU Cipta Kerja.

              Tentu saja dengan catatan bahwa selama ini publik belum mengetahui isi UU Cipta Kerja yang
              saat ini menunggu ditandatangani Presiden. Sebab, selama ini belum ada draf resmi UU Cipta
              Kerja, sejak masih berbentuk RUU hingga disahkan, yang dapat diakses di situs resmi DPR atau
              pemerintah.


              Berikut ini pilihan responden terhadap sejumlah aturan dalam UU Ketenagakerjaan dan UU Cipta
              Kerja.

              Uang pesangon Dalam UU Ketenagakerjaan, setiap pekerja dengan masa kerja 24 tahun berhak
              meraih hingga 32 kali upah jika mereka terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ketentuan
              ini diubah di UU Cipta Kerja. Bagi pekerja dengan masa kerja 24 tahun, uang pesangon yang
              diberikan oleh perusahaan sebanyak 19 kali upah.


              Selain itu, juga terdapat jaminan kehilangan pekerjaan maksimal 6 kali upah yang ditanggung
              pemerintah. Secara total, uang yang diperoleh pekerja terkena PHK 25 kali upah.

              Nah, hasil survei menyebut: 55,4 persen setuju dengan UU Cipta Kerja 29,8 persen memilih
              aturan UU Ketenagakerjaan 14,8 persen tidak tahu Waktu lembur UU Cipta Kerja mengubah
              ketentuan  maksimal  waktu  lembur  dari  sebelumnya  tiga  jam  sehari  atau  14  jam  seminggu
              menjadi 4 jam sehari atau 18 jam seminggu.


              54 persen memilih aturan UU Ketenakerjaan 34,4 persen setuju dengan UU Cipta Kerja 11,6
              persen tidak tahu Perang Armenia vs Azerbaijan berpotensi meluas, negara ini sudah siaga di
              perbatasan Hak cuti panjang Di UU Ketenagakerjaan, pekerja dengan masa kerja enam tahun
              berhak cuti panjang minimal dua bulan pada tahun ketujuh dan kedelapan. Pada RUU Cipta
              Kerja, aturan ini dikembalikan pada perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.

              53,6 persen setuju dengan UU Cipta Kerja 30,7 persen tetap memilih UU Ketenagakerjaan 15,7
              persen tidak tahu Upah minimum provinsi UU Ketenagakerjaan mengatur gubernur menetapkan
              UMP  berdasarkan  kebutuhan  hidup  layak  dengan  memperhatikan  produktivitas  dan
              pertumbuhan  ekonomi.  Sementara  dalam  UU  Cipta  Kerja,  gubernur  menetapkan  UMP
              berdasarkan kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan serta berdasarkan pertumbuhan ekonomi
              daerah atau inflasi kabupaten/kota.

              51,6 persen setuju dengan UU Cipta Kerja 39 persen memilih aturan UU Ketenagakerjaan 9,4
              persen tidak tahu Ingin dialog Kendati demikian, masyarakat menginginkan adanya ruang dialog
              terhadap UU Cipta Kerja. Publik menaruh harapan kepada lembaga eksekutif atau legislastif
              untuk membuka ruang diskusi bersama berbagai lapisan masyarakat.

              Hal  ini  terlihat  dari  hasil  survei  yang  menyatakan  39,7  persen  responden  ingin  adanya
              perundingan dengan pemerintah dan DPR. Sementara itu, dari proses pembentukan undang-
              undang, survei pun menyatakan sebanyak 59,7 persen responden menganggap pembahasan
              UU Cipta Kerja tidak demokratis.



                                                          239
   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245