Page 238 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 238
Head of Communications PMO Kartu Prakerja Louisa Tuhatu menjelaskan, PMO telah
menyelesaikan 5,6 juta kuota peserta untuk tahun anggaran 2020 seiring dengan gelombang
ke-10 yang telah dibuka sejak sebulan lalu.
PMO membuka kemungkinan adanya pembukaan gelombang berikutnya pada tahun ini, jika
mendapatkan arahan dari KCK yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto. "Penambahan gelombang dan jumlah kuota merupakan wewenang Komite
Cipta Kerja. Kami siap melaksanakan keputusan KCK," ujar Louisa saat dihubungi
Republika.co.id, Senin (26/10).
Sebelumnya, Airlangga menyebutkan, total pendaftar program Kartu Prakerja per 8 Oktober
sudah mencapai 35,1 juta orang dari 514 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia. Sebagian besar
di antara mereka berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur dengan share masing-masing 14,6
persen dan 11,96 persen dari total pendaftar.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi pendaftar Kartu Prakerja sejak gelombang pertama yang
diadakan pada April hingga gelombang ke-10. Tapi, jumlah peserta yang lolos seleksi dan
diterima untuk mengikuti program hanya 15 persen di antaranya atau 5,59 juta orang.
"Yang sudah menyelesaikan pelatihan sebanyak 4,6 juta orang dan yang sudah menerima
insentif adalah 3,8 juta orang," ujar Airlangga dalam webinar pada Ahad (11/10).
Tiap peserta Kartu Prakerja mendapatkan manfaat bantuan dari pemerintah sebesar Rp 3,55
juta. Terdiri atas biaya pelatihan sebesar Rp 1 juta, insentif pelatihan Rp 600 ribu per bulan
selama empat bulan dan insentif survei kebekerjaan Rp 50 ribu per survei untuk tiga kali survei.
Pelaksanaan Kartu Prakerja mendapatkan anggaran Rp 20 triliun sepanjang 2020. Berdasarkan
data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), realisasinya per pekan kedua Oktober sudah
mencapai 99,3 persen atau sekitar Rp 19,87 triliun.
237