Page 244 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 244

Mensesneg Pratikno menyebut perbedaan halaman yang cukup signifikan terjadi karena adanya
              perbedaan  format  yang  digunakan.  Pratikno  memastikan  tak  ada  substansi  yang  berubah.
              Kendati demikian, diketahui ada pasal yang dihapus oleh Setneg.

              Pasal yang dihapus adalah ketentuan pengubahan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 22 Tahun
              2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Dalam UU Cipta Kerja setebal 812 halaman, ketentuan itu
              tertuang pada Pasal 40 angka 7.

              Staf  Khusus  Presiden  Bidang  Hukum  Dini  Purwono  membenarkan  adanya  penghapusan  itu.
              Menurut dia, pasal itu dihapus sesuai dengan kesepakatan sebelumnya di rapat panitia kerja
              antara pemerintah dan DPR.

              Dini mengakui sesudah UU disahkan dalam Rapat Paripurna , tak boleh lagi ada perubahan
              substansi. Namun Dini menegaskan, penghapusan pasal itu bukan berarti mengubah substansi.

              "Dalam  hal  ini  penghapusan  tersebut  sifatnya  administratif  atau  tipo  dan  justru  membuat
              substansi menjadi sesuai dengan apa yang sudah disetujui dalam rapat panja baleg DPR," kata
              Dini saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).

              Belum bisa diakses Dini pun memastikan naskah 1.187 halaman itu adalah naskah yang final.
              Ia menegaskan tak akan ada perubahan lagi karena proses pengecekan di Setneg sudah selesai
              dilakukan.

              Namun  pantauan  kompas.com  di  situs  Sekretariat  Negara  dan  DPR,  naskah  UU  Cipta Kerja
              belum bisa diakses sampai Senin pagi ini. Dini menyebut naskah final UU Cipta Kerja baru akan
              diunggah ke saluran resmi pemerintah dan bisa diakses publik setelah ditandatangani Presiden
              Joko Widodo.

              "Setelah naskah UU ditandatangani Presiden dan diundangkan dalam Lembaran Negara RI dan
              Berita Negara RI," ucap Dini.

              Berdasarkan aturan, Jokowi memiliki waktu 30 hari setelah UU Cipta Kerja disahkan pada rapat
              paripurna 5 Oktober lalu. Namun, jika tak ditandatangani Jokowi dalam waktu 30 hari, UU yang
              ditolak para buruh dan mahasiswa itu juga tetap akan berlaku.

              Kepala  Staf  Kepresidenan  Moeldoko  memastikan  Presiden  Jokowi  akan menandatangani  UU
              tersebut. Menurut dia, hanya tinggal menunggu waktu sampai UU itu diteken Jokowi.

              Memalukan Pakar hukum tata negara Universitas Andalas Feri Amsari menyatakan, perubahan
              pasal di dalam UU yang telah disahkan adalah hal yang tidak dibenarkan. Feri menegaskan,
              Undang-Undang tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan jelas mengatur bahwa
              perubahan  UU  setelah  pengesahan  pada  Rapat  Paripurna  hanya  boleh  dilakukan  sebatas
              memperbaiki kesalahan pengetikan.

              "Ini sudah sangat telanjang kesalahan formalnya. Ini memalukan," tegas Feri.

              Feri juga menilai alasan pemerintah dan DPR yang melakukan penghapusan pasal itu sesuai
              kesepakatan rapat panitia kerja tidak masuk akal. Ia menegaskan, harusnya semua kesepakatan
              di tingkat panja itu sudah dimasukkan seluruhnya ke naskah UU Cipta Kerja yang dibawa ke
              rapat paripurna pengesahan.

                                                          243
   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249