Page 254 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 254

BARU 29 TENAGA KERJA ASING YANG BAYAR KONTRIBUSI KE PEMKAB BANTUL

              Pengawasan  keberadaan  Tenaga  Kerja  Asing  (TKA)  masih  menjadi  persoalan  yang  belum
              sepenuhnya diatasi oleh Pemkab Bantul.

              Hal  ini  menyusul  terbatasnya  kewenangan  dari  Dinas  Tenaga  Kerja  dan  Transmigrasi
              (Disnakertrans) Bantul untuk melakukan pengawasan.

              Data di Disnakertrans Bantul mencatat ada 126 TKA bekerja di Bantul, dari jumlah tersebut,
              baru ada 29 TKA yang sudah melakukan perpanjangan izin kerja. Mereka dikenakan retribusi
              per bulan $100. Jumlah itu dibayarkan setiap tahunnya kepada Pemkab Bantul. Artinya, masih
              ada 97 TKA yang belum membayar retribusi.

              "Ini yang jadi kendala. Kami sudah berusaha dengan membentuk tim penanggulangan, agar
              sisa  TKA  tersebut  bisa  membayarkan  retribusi  ke  Pemkab  Bantul,"  Sekretaris  Disnakertrans
              Bantul Istirul Widilastuti, Senin (26/10).

              Tapi,  usaha  dari  Disnakertrans  Bantul  ini  juga  mengalami  terkendala  dengan  status  TKA
              tersebut. Sebab, bisa saja mereka tercatat sebagai TKA lintas kabupaten.

              "Kalau sudah seperti itu, perizinan serta retribusinya ada di Pemda DIY. Bisa juga ada yang
              mungkin tidak memiliki izin. Untuk itu, kami terus berkoordinasi dengan Disnakertrans DIY,"
              lanjut Istirul.

              Disisi lain, Istirul mengakui adanya keberadaan Undang-Undang Cipta Kerja dipastikan juga
              akan berpengaruh terhadap kontribusi retribusi TKA ke Pemkab Bantul. Kendati demikian, Istirul
              menyatakan pihaknya masih akan menunggu perkembangan Undang-Undang tersebut. Sebab,
              jika mengacu kepada UU tersebut, perizinan TKA akan dilakukan satu pintu di Kemenaker.

              "Yang jelas kami berusaha agar retribusi tersebut bisa masuk ke kas Pemkab Bantul," ucap
              Istirul.

































                                                          253
   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259