Page 259 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 259

positive - Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) Adanya reformasi birokrasi pemerintah juga
              akan melakukan reformasi tambahan yaitu akan ada pemangkasan eselon 1 dan 2, dimana
              eselon 3 dan eselon 4 jadi fungsional

              positive  -  Airlangga  Hartarto  (Menko  Perekonomian)  Kita  masih  tergantung  dalam  investasi
              dalam berbagai sektor, misalnya di pembangkit, di konstruksi, di logistik, di farmasi, di proses
              manufaktur dan juga di sektor jasa

              neutral - Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) Terutama, dalam persaingan dagang



              Ringkasan

              UU Cipta Kerja dibuat untuk menyikapi middle income trap (MIT) yang bisa dihadapi Indonesia.
              Hal itu bisa terjadi jika tidak dilakukan sebuah terobosan seperti yang ditegaskan oleh Menko
              Perekonomian  Airlangga  Hartarto  dalam  acara  diskusi  virtual  yang  digelar  Forum  Rektor
              Indonesia (FRI), Senin (26/10/2020).



              AIRLANGGA: UU CIPTA KERJA JURUS INDONESIA TERLEPAS DARI JEBAKAN
              MIDDLE INCOME TRAP

              UU Cipta Kerja dibuat untuk menyikapi middle income trap (MIT) yang bisa dihadapi Indonesia.
              Hal itu bisa terjadi jika tidak dilakukan sebuah terobosan seperti yang ditegaskan oleh Menko
              Perekonomian  Airlangga  Hartarto  dalam  acara  diskusi  virtual  yang  digelar  Forum  Rektor
              Indonesia (FRI), Senin (26/10/2020).

              "Sejak 1 Juli 2020 Indonesia masuk ke dalam upper middle-income country, setelah sejak 1995
              berada dalam lower middle-income country. Gross National Income per capita Indonesia 2019
              naik menjadi 4050 dolar AS dari 3840 dolar AS pada tahun 2018," ungkap Airlangga.

              Dalam FRI dengan Topik: Menggali dan Merumuskan Masukan Terhadap UU Ciptaker Klaster
              Ketenagakerjaan,  UMKM  dan  Investasi,  Airlangga  juga  menyampaikan  jika  Indonesia  bisa
              terjebak dalam middle-income trap (MIT), jika tidak bisa menjadi high-income country dalam
              beberapa tahun ke depan. "Indonesia berharap pada tahun 2035 atau 2036 kita bisa lewat
              USD10.000  (GNI),  yaitu  sebuah  patokan  sebuah  negara  untuk  menjadi  negara  high-income
              country," kata Airlangga.

              Kelemahan negara middle-income country itu, terutama di sektor produktivitasnya. Salah satu
              pertanda middle-income country itu menurut Airlangga adalah upah tenaga kerja yang rendah.

              "Di level ini biasanya kita bersaing dengan negara berpendapat rendah (lower middle-income
              countries), seperti Bangladesh, Myanmar, bahkan India. Tentu produk yang berbasis pada upah
              buruh rendah, tidak masuk ke negara berpenghasilan tinggi," ungkap Airlangga.

              Negara yang terjebak dalam middle-income trap akan berdaya saing lemah. Hal itu, menurut
              Airlangga,  disebabkan  negara  tersebut  kalah  dalam  bersaing  dengan  low-income  countries.
              Terutama, kalah bersaing dalam hal upah buruh. Sementara dengan high-income countries,
              kalah bersaing dalam hal teknologi dan produktivitas. "Indonesia perlu memilih meningkatkan
                                                          258
   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263   264