Page 54 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 54

UMP JAWA BARAT DIUMUMKAN HARI INI

              Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengumumkan Upah Minimun Provinsi (UMP) Jabar
              2021 pada Selasa (27/10/2020) ini. Waktu pengumuman UMP yang biasanya dilaksanakan pada
              1 November dimajukan pada tanggal 27 Oktober mengingat pada tanggal 28 Oktober hingga 1
              November cuti bersama sehingga hari kerja terakhir pada 27 Oktober.

              Seiring  dengan  rencana  penetapan  UMP  Jabar  2021,  serikat  buruh  pun  berencana  untuk
              menggelar  aksi  unjuk  rasa  di  Gedung  Sate  maupun  di  Kantor  Dinas  Tenaga  Kerja  dan
              Transmigrasi Jawa Barat.

              Kepala Disnakertrans Jabar Rachmat Taufik Garsadi mengatakan, UMP itu wajib ditetapkan oleh
              gubernur itu paling lambat 1 November untuk ditetapkan dan diumumkan. Namun karena libur
              atau cuti bersama mulai Rabu, maka otomatis waktu kerja terakhir Selasa ini.

              "Selama ini penatapan UMP berdasarkan PP78/2015 harusnya menggunakan faktor kebutuhan
              hidup layak (KHL). Tapi saat ini BPS belum menerbitkan KHL tersebut kemungkinan dikarenakan
              amanat soal KHL yang ada dari Permenakar 18/2020 baru awal Oktober ditetapkan sehingga
              BPS belum siap," kata Rachmat pada "PR", Senin (26/10/2020).

              Dia berharap, Selasa ini keputusan dari BPS sudah ada. Di sisi lain, jika KHL tidak kunjung
              muncul, pihaknya menunggu keputusan dari Kemenaker yang Senin ini menggelar rapat formula
              perhitungan UMP 2021.

              "UMP itu safety net Di PP 78/2015 UMP itu dihitung berdasarkan UMP tahun berjalan dikali
              penambahan inflasi dan PDRB. Kalau inflasi Jabar tahun lalu 3,5% sekarang 1,5% sampai 2%,
              yang parah PDRB anjlok besar jadinya minus. Kalau minus kan kasian juga bakal lebih kecil dari
              UMP 2020 yang Rp 1,8 juta itu," ucap dia.

              Dengan  adanya  kabar  buruh  akan  melakukan  demonstrasi  UMP,  pihaknya  jelas  keberatan.
              Pasalnya  dalam  regulasi  menyatakan  gubernur  wajib  menetapkan  UMP,  jangan  sampai
              kabupaten kota menetapkan lebih rendah dari UMP. "Kalau gubernur tidak menetapkan UMP
              nanti  gubernur  mendapat  sanksi,  kan  setiap  peraturan  pemerintah  harus  dilaksanakan
              pemerintah daerah,"ucap dia.

              Meski demikian, pihaknya akan siapkan perhitungan alternatif. Pihaknya bisa mengakomodasi
              sesuai usulan Apindo yaitu UMP 2021 tidak naik atau nilainya tetap seperti UMP 2020. (Novianti
              Nurulliah)***



























                                                           53
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59