Page 57 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 57

BURUH RENCANAKAN AKSI 2 NOVEMBER

              Serikat buruh berencana menggelar aksi menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker) pada
              2  November  mendatang.  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal
              mengatakan,  aksi  serentak  nasional  ini  dilakukan  jika  Presiden.  Joko  Widodo  sudah
              menandatangani UU yang sudah disahkan DPR beberapa waktu lalu.

              "Bilamana  UU  Cipta  Kerja  ditandatangani  presiden  dan  sudah  ada  nomornya,  berdasarkan
              informasi  yang  berkembang  bahwa  akan  ditandatangani  28  Oktober  2020,  maka  KSPI  dan
              beberapa serikat buruh akan melakukan aksi serentak nasional untuk menolak UU Cipta Kerja,"
              kata Said Iqbal, Senin (25/10).

              Di  Jakarta,  aksi  diklaim  akan  melibatkan  puluhan  ribu  buruh  dan  dipusatkan  di  Mahkamah
              Konstitusi dan Istana Negara. KSPI memperkirakan, Presiden akan menandatangani UU Cipta
              Kerja dan penomorannya paling lambat 28 Oktober. Sementara, pada 29-31 Oktober ada libur
              panjang  sehingga  KSPI,  KSPSI  AGN,  dan  32  federasi/konfederasi  serikat  buruh  akan
              menyerahkan berkas judicial review ke Mahkamah Konstitusi pada 2 November 2020.

              Pada saat penyerahan berkas uji materi di MK inilah, buruh melakukan aksi nasional dengan
              tuntutan agar MK membatalkan UU Ciptaker dan meminta Presiden mengeluarkan peraturan
              pemerintah  pengganti  undang-undang  (perppu).  "Aksi  nasional  buruh  pada  2  November
              tersebut dilakukan serempak di 24 provinsi dan 200 kabupaten/kota yang diikuti ratusan ribu
              buruh. Sedangkan, aksi di Istana dan Mahkamah Konstitusi di ikuti puluhan ribu buruh," kata
              Said Iqbal.

              Selain itu, KSPI juga akan melakukan aksi nasional serempak di 24 provinsi pada 9 sampai 10
              November yang diikuti ratusan ribu buruh dengan tuntutan DPR harus melakukan pencabutan
              UU Ciptaker melalui proses legislative reuiew sesuai mekanisme UUD 1945 P353! 20, 21, dan
              22 A serta UU PPP. "Aksi KSPI dan serikat buruh lainnya ini adalah aksi anti kekerasan 'non-
              iriolence'. Aksi ini diselenggarakan secara terukur, terarah, dan konstitusional. Aksi tidak boleh
              anarkis dan harus damai serta tertib," ujar Said Iqbal mengeklaim.
              Sementara  itu,  Menteri  Koordinator  Bidang  Politik  Hukum  dan  Keamanan  Mahfud  M  D
              menegaskan,  pembuatan  UU  Ciptaker  tidak  buru-buru.  Pembahasannya,  kata  dia,  sudah
              dilakukan selama satu tahun ke belakang jika dilihat dari rencana presiden hingga selesai di
              DPR.  "Pembahasannya  sebenarnya  sudah  setahun  sampai  sekarang  ini,  kalau  dilihat  dari
              rencana presiden sampai pembahasan di DPR. Jadi, kalau dibilang buru-buru, tidak juga," ujar
              Mahftid dalam wawancara di salah satu stasiun televisi, Ahad (25/10) malam.

              Dia mengatakan, omnibus law sudah disebut Presiden Jokowi saat dilantik pada 20 Oktober
              2019.  Setelah  itu,  pada  Februari  2020  rancangan  UU  Ciptaker  sudah  masuk  ke  DPR  untuk
              kemudian dibahas selama delapan bulan terakhir. Hingga akhirnya diketok palu pada Oktober
              2020.

              Presiden.Joko Widodo (Jo-kowi) beralasan, omnibus law dibutuhkan dalam reformasi struktural
              dan membenahi regulasi serta birokrasi secara besar-besaran di Indonesia.

              dessy suciat 1 saputri ed: agus raha rjo











                                                           56
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62