Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 27 OKTOBER 2020
P. 75

KSPI PASTIKAN AKAN DEMO BESAR-BESARAN PADA 2 NOVEMBER 2020, INI
              TUNTUTANNYA
              Presiden  Konfederasi  Serikat Pekerja  Indonesia (KSPI)  Said  Iqbal  meralat  jadwal  aksi  demo
              dalam rangka menolak UU Cipta Kerja yang semula 1 November 2020 menjadi 2 November
              2020. Said mengatakan, aksi demo akan dilaksanakan pada 2 November jika UU Cipta Kerja
              ditanda  tangani  Presiden  Jokowi  yang  kabarnya  akan  dilakukan  pada  28  Oktober  2020.
              "Sebelumnya saya mengatakan tanggal 1 November 2020. Ternyata tanggal satu adalah hari
              Minggu, jadi yang benar adalah 2 November, hari Senin," kata Said dalam keterangan tertulis
              yang diterima Kompas.com, Senin (26/10/2020).

              Said mengatakan, aksi demo akan melibatkan puluhan ribu buruh KSPI, KSPSI Andi Gani, dan
              32 federasi serikat yang dipusatkan di sekitar Mahkamah Konstitusi (MK) dan Istana Negara.
              Menurut Said, aksi demo akan disertai dengan penyerahan berkas uji materi atau judicial review
              ke MK.

              "Pada saat penyerahan berkas judicial itulah, buruh melakukan aksi nasional dengan tuntutan
              agar Mahkamah Konstitusi membatalkan omnibus law UU Cipta Kerja dan meminta presiden
              untuk mengeluarkan Perpu untuk membatalkan UU Cipta Kerja tersebut," ujarnya. Tak hanya
              itu, Said mengatakan, KSPI akan melanjutkan aksi demo berskala nasional pada 9 sampai 10
              November 2020 yang akan diikuti ratusan ribu buruh.

              Tuntunan aksi ini adalah meminta DPR RI mencabut UU Cipta Kerja melalui proses legislative
              review sesuai mekanisme UUD 1945 Pasal 20, 21, dan 22A serta Undang-Undang Pembentukan
              Peraturan  Perundang-undangan  (PPP).  Kemudian,  meminta  kenaikan  upah  minimum  2021
              sebesar 8 persen di seluruh Indonesia. Menurut Said, aksi demo pada 9-10 November 2020
              akan dilaksanakan di 24 provinsi dan 200 kabupaten/kota, diantaranya adalah Jakarta, Depok,
              Bogor,  Tangerang  Raya,  Serang,  Cilegon,  Karawang,  Bekasi,  Purwakarta,  Subang  dan
              Indramayu.

              Kemudian,  Cirebon,  Bandung  Raya,  Cimahi,  Cianjur,  Sukabumi,  Semarang,  Kendal,  Jepara,
              Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik. Selain itu, aksi juga akan dilakukan di
              Yogyakarta, Banda Aceh, Medan, Deli Serdang, Batam, Bintan, Pekanbaru, Jambi, Bengkulu,
              Lampung,  Makassar,  Gorontalo,  Bitung,  Kendari,  Morowali,  Banjarmasin,  Palangkaraya,
              Samarinda, Lombok, Ambon dan Papua.

              "Aksi  KSPI  dan  serikat  buruh  lainnya  ini  adalah  aksi  anti  kekerasan  'non  violence'.  Aksi  ini
              diselenggarakan secara terukur, terarah dan konstitusional. Aksi tidak boleh anarkis dan harus
              damai serta tertib," pungkasnya. Sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, pihaknya
              dan serikat buruh lainnya akan menggelar aksi demo besar-besaran pada 1 November 2020 jika
              Presiden Joko Widodo menandatangani Undang-Undang Cipta Kerja.

              Ia  memperkirakan  UU  tersebut  akan  ditandatangani  Jokowi  pada  28  Oktober.  Buruh  tidak
              langsung mendemo pada hari setelahnya mengingat ada libur panjang. "Maka, 1 November
              kami pastikan buruh KSPI akan menyerukan aksi nasional di seluruh Indonesia, 20 provinsi dan
              lebih  dari  200  kabupaten/kota,  kami  akan  aksi besar-besaran,"  kata  Said.  Said  memastikan
              bahwa  aksi  demo  besar-besaran  ini  akan  dilakukan  secara  terukur,  konstitusional,  dan
              berlangsung  damai.  Menurut  Said,  aksi  demo  tersebut  akan  disertai  dengan  pengajuan  uji
              materi atau judicial review UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi.

              "Tanggal 1 November tersebut tentu secara bersamaan kami akan membawa judicial review UU
              Cipta Kerja, andaikan tanggal 28 Oktober sudah ditandatangani dan memiliki nomor," ujarnya.





                                                           74
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80