Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2020
P. 131
Title 16.699 PEGAWAI DI JAKPUS KENA PHK AKIBAT COVID-19
Media Name kompas.com
Pub. Date 04 Mei 2020
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/04/08264201/16699-pegawai- di-jakpus-
Page/URL
kena-phk-akibat-covid-19
Media Type Pers Online
Sentiment Positive
Suku Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan Energi Jakarta Pusat mencatat
hingga saat ini sebanyak 16.699 karyawan di Jakarta Pusat berada dalam status
dirumahkan ataupun terkena pemutusan hubungan kerja ( PHK) akibat pandemi
COVID-19.
"Dampaknya memang besar, sangat banyak sekali. Hingga ribuan itu, kami sudah
catat, itu kami dapat dari Dinas, Dinas pun dapat dari Kementerian
(Ketenagakerjaan RI)," ujar Kepala Suku Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi, dan
Energi Jakarta Pusat Fidiyah Rokhim saat dihubungi di Jakarta, Minggu (3/5/2020),
seperti dikutip Antara.
Berdasarkan data yang dihimpun Sudin Nakertrans dan Energi Jakarta Pusat,
didapatkan karyawan yang bekerja di sektor formal seperti perusahaan ataupun
korporasi paling banyak menerima kabar dirumahkan ataupun PHK dengan jumlah
11.792 orang.
Sementara itu, dari sektor informal seperti usaha mikro kecil dan menengah (UMKM)
ataupun toko-toko tercatat sebanyak 4.907 orang terkena dampak sistem
dirumahkan atau PHK.
Dari kedua jenis status pekerjaan, tenaga kerja yang bekerja di Jakarta Pusat
mendapatkan status dirumahkan dibandingkan PHK.
Ada sebanyak 13.949 orang harus dirumahkan akibat perusahaan tempatnya
bekerja tutup dan tidak beroperasi selama COVID-19 menyerang Ibu Kota.
Sedangkan sebanyak 2.750 orang menjadi korban PHK.
Para pekerja yang terkena dampak paling banyak dengan status dirumahkan atau
PHK itu pun berasal dari Provinsi DKI Jakarta dengan total 11.393 orang.
Sementara untuk pegawai dari luar DKI Jakarta yang terkena dampak berjumlah
5.306 orang.
Saat ini untuk memfasilitasi korban PHK atau pun pekerja dirumahkan, pemerintah
menyediakan program pelatihan bagi para pekerja itu melalui program kartu
prakerja.
Page 130 of 203.