Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2020
P. 135

Title          LBH PERS DESAK MENAKER AWASI DUGAAN PELANGGARAN DI INDUSTRI MEDIA MASSA
               Media Name     kompas.com
               Pub. Date      04 Mei 2020
                              https://nasional.kompas.com/read/2020/05/04/09154211/lbh-pers-desak-me naker-
               Page/URL
                              awasi-dugaan-pelanggaran-di-industri-media-massa
               Media Type     Pers Online
               Sentiment      Positive








               Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers mendesak Presiden Joko Widodo meminta
               Menteri Ketenagakerjaan ( Menaker) Ida Fauziyah mengawasi dugaan pelanggaran
               di industri media massa.

               Hal ini merespons banyaknya laporan pelanggaran yang dilakukan perusahaan
               media ke karyawan mereka selama pandemi Covid-19.

               "Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan Menteri Ketenagakerjaan untuk
               mengawasi pelanggaran ketenagakerjaan di sektor industri pers," kata Direktur LBH
               Pers Ade Wahyudin, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin
               (4/5/2020).

               Menurut Ade, posko pengaduan pelanggaran hak ketenagakerjaan yang dibuka LBH
               Pers dan AJI Jakarta sejak 3 April hingga 2 Mei 2020 telah menerima 61 pengaduan
               pelanggaran ketenagakerjaan.

               Pengadu tersebar dari 14 media atau grup media yang berkantor di wilayah Jakarta
               dan sekitarnya.

               Rincian aduannya yaitu, 26 orang terkena PHK sepihak, 21 orang dirumahkan tanpa
               gaji atau dengan pemotongan gaji, 11 orang mengalami pemotongan/penundaan
               upah atau tunjangan, serta 3 lainnya tak dapat meliput selama pandemi.

               Mayoritas media mengambil tindakan ini dengan dalih adanya pandemi Covid-19
               sebagai force majeur atau keadaan darurat.

               Namun, menurut Ade, berdasarkan peraturan perundang-undangan, hal tersebut
               tidak bisa dijadikan alasan.

               Alih-alih melakukan PHK, LBH Pers mendorong perusahaan media melakukan
               musyawarah mufakat dengan pekerja.

               "Perusahaan pers untuk melakukan musyawarah mufakat dengan pekerja jika ada
               hambatan ekonomi serius di dalam perusahaan. Sehingga dapat meminimalisir
               konflik dan menciptakan kepercayaan pada pekerjanya," ujar Ade.








                                                      Page 134 of 203.
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140