Page 139 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 MEI 2020
P. 139
Sebenarnya ini bukan program baru. Jokowi sudah menenteng gagasan ini ke
mana-mana sejak kampanye Pemilihan Presiden 2019 lalu. Pemerintah
menganggarkan Rp 20 Triliun untuk program ini.
Kartu ini diperuntukkan bagi para pencari kerja dan pekerja yang kena PHK. Para
penerima Kartu Prakerja dijanjikan akan menerima 'gaji' bulanan hingga pelatihan
vokasi agar siap bekerja lagi.
Namun, baru berjalan beberapa pekan, program ini sudah banjir kritik dan
cemoohan.
Program ini dinilai tidak pas dengan kondisi saat ini. Banyak yang mengatakan, saat
ini rakyat butuh makan bukan pelatihan.
Saat ini, kebutuhan pokok seperti pangan lebih penting dari pelatihan. Materi yang
diberikan dalam program pelatihan ini juga dinilai tidak relevan.
Selain itu mekanisme pemilihan mitra pelaksana program ini juga menjadi sorotan
karena dilakukan melalui mekanisme penunjukan. Banyak yang menilai, program ini
hanya memboroskan anggaran.
Sudah berapa banyak pekerja yang dirumahkan dan kena PHK? Apa benar
jumlahnya akan terus bertambah?
Sebenarnya bagaimana kondisi ekonomi saat ini? Benarkah banyak perusahaan
yang terancam gulung tikar?
Lalu apa upaya pemerintah agar kondisi ini tak semakin memburuk? Mengapa
pemerintah memilih memberi pelatihan bukan memberi makan karyawan yang
menjadi korban PHK?
Benarkah Kartu Prakerja adalah program sia-sia dan hanya pemborosan anggaran?
Ikuti pembahasannya dalam talkshow Dua Arah, Senin (4/5/2020) yang disiarkan
langsung di Kompas TV mulai pukul 22.00 WIB.
Page 138 of 203.