Page 228 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 228

mengatakan, kebijakan BSU dikeluarkan untuk mencegah pengusaha memutuskan hubungan
              kerja dengan pekerjanya, serta membantu pekerja yang dirumahkan.


              CEGAH PHK, PEMERINTAH LUNCURKAN BSU PEKERJA/BURUH

              Jakarta:  Pemerintah  memastikan  akan  mengeluarkan  kebijakan  pemberian  bantuan  berupa
              subsidi  gaji/upah  bagi  pekerja/buruh  (BSU)  di  tahun  2021.  Bantuan  ini  diharapakan  dapat
              mencegah terjadinya PHK sebagai akibat pandemi Covid-19.
              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, kebijakan BSU dikeluarkan untuk mencegah
              pengusaha  memutuskan  hubungan  kerja  dengan  pekerjanya,  serta  membantu  pekerja  yang
              dirumahkan.

              "Pemberian BSU diharapkan mampu meningkatkan daya beli dan menjaga tingkat kesejahteraan
              pekerja/buruh. Adanya BSU juga diharapkan mampu membantu meringankan beban pengusaha
              untuk dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi COVID-19," kata Menaker Ida dalam
              siaran pers yang diterima, Kamis (22/7/2021).

              Dengan  adanya  BSU,  Menaker  Ida  berharap  beban  perusahaan  dapat  berkurang.  Sehingga
              pengusaha dan pekerja/buruh dapat terus melakukan dialog sosial bipartit guna mencari solusi
              bersama di tengah pandemi.

              "Melalui BSU ini, kita berharap hubungan industrial yang harmonis dan kondusif di perusahaan
              terjaga. Sehingga sekali lagi, PHK dapat terhindarkan," ujarnya.

              Jumlah calon penerima BSU diestimasi mencapai kurang lebih 8 juta orang dengan kebutuhan
              anggaran sebesar Rp8 Triliun.

              "Jumlah ini masih berupa estimasi mengingat proses screening data yang sesuai dengan kriteria
              di atas masih dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan," terang Menaker Ida.
              Nantinya,  BSU  akan  diatur  dalam  Peraturan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Permenaker)  yang
              menetapkan Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Upah/Upah Bagi Pekerja
              Buruh Dalam Penanganan Dampak Corona Virus Disease (Covid-19) dan PPKM Tahun 2021.

              Adapun, kriteria kerja/buruh yang mendapat BSU di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI);
              Pekerja/Buruh penerima Upah; dan terdaftar sebagai peserta jaminan sosial tenaga kerja yang
              masih aktif di BPJS Ketenagakerjaan.

              "BPJS  Ketenagakerjaan  dipilih  sebagai  sumber  data,  mengingat  saat  ini  data  BPJS
              Ketenagakerjaan dinilai paling akurat dan lengkap. Sehingga akuntabel dan valid dipergunakan
              oleh pemerintah sebagai dasar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran," jelas
              Menaker Ida.

              Kriteria lainnya adalah pekerja/buruh calon penerima BSU berada di Zona PPKM IV sesuai dengan
              Instruksi  Menteri  Dalam  Negeri  No.20  Tahun  2021  jo  Nomor  23  Tahun  2021  tentang
              Pemberlakuan  Pembatasan  Kegiatan  Masyarakat  Berbasis  Mikro  Dan  Mengoptimalkan  Posko
              Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di Tingkat Desa Dan Kelurahan Untuk Pengendalian
              Penyebaran Corona Virus Disease 2019.
              Kriteria  selanjutnya,  peserta  yang  membayar  iuran  dengan  besaran  iuran  yang  dihitung
              berdasarkan upah dibawah Rp3.500.000,-, sesuai upah terakhir yang dilaporkan Pemberi Kerja
              kepada BPJS Ketenagakerjaan.



                                                           227
   223   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233