Page 232 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 232
Judul Buruh Peringatkan Potensi Ledakan PHK di Manufaktur Efek PPKM
Nama Media cnnindonesia.com
Newstrend PPKM Level 4
Halaman/URL https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210722125059-92-
670778/buruh-peringatkan-potensi-ledakan-phk-di-manufaktur-efek-
ppkm
Jurnalis CNN Indonesia
Tanggal 2021-07-22 13:22:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan PPKM Level 4 yang
diperpanjang hingga 25 Juli mendatang berpotensi menyebabkan ledakan PHK terhadap ratusan
ribu buruh di industri manufaktur atau fabrikasi. Pasalnya, proses produksi di pabrik terkait tidak
bisa dilakukan dengan WFH atau bekerja dari rumah. Ujungnya, para buruh diliburkan dan
diberlakukan jam kerja bergilir apabila banyak buruh isoman.
BURUH PERINGATKAN POTENSI LEDAKAN PHK DI MANUFAKTUR EFEK PPKM
Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal mengatakan PPKM
Level 4 yang diperpanjang hingga 25 Juli mendatang berpotensi menyebabkan ledakan PHK
terhadap ratusan ribu buruh di industri manufaktur atau fabrikasi.
Pasalnya, proses produksi di pabrik terkait tidak bisa dilakukan dengan WFH atau bekerja dari
rumah. Ujungnya, para buruh diliburkan dan diberlakukan jam kerja bergilir apabila banyak
buruh isoman.
"Paling tidak, dalam satu minggu ke depan akan banyak buruh yang dirumahkan dengan
dipotong gaji, tergantung seberapa banyak buruh yang terpapar covid-19," kata Said dalam rilis,
dikutip Kamis (22/7).
Oleh karena itu, dalam menerapkan kebijakan perpanjangan PPKM Level 4, ia meminta
pemerintah untuk memerhatikan data dan fakta yang terjadi di pabrik. Sebab, proses kerja di
pabrik berbeda dengan pekerja yang bekerja di perkantoran, jasa, atau perdagangan yang bisa
melakukan WFH.
Faktanya, menurut Said, mayoritas pabrik atau industri manufaktur masih bekerja 100 persen.
Hal ini terjadi di sektor elektronik dan komponen, otomotif dan komponen, tekstil garmen sepatu,
farmasi, bank, logistik, percetakan, industri semen, energi, kimia, hingga pertambangan.
231