Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 33

AMRI AMRULLAH, ARIE LUKIHARDIANT1

              Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,  memastikan  pemerintah  akan  kembali  menyalurkan
              bantuan subsidi upah (BSU) pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
              level 4. Jumlah penerima BSU diperkirakan sebanyak 8 juta pekerja.

              Ida mengatakan, pihaknya masih mematangkan kebijakan tersebut. Pemberian BSU akan diatur
              dalam peraturan menteri ketenagakerjaan (permenaker), yang menetapkan Pedoman Pemberian
              Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Upah/Upah Bagi Pekerja Buruh Dalam Penanganan Dampak
              Covid-19 dan PPKM Tahun 2021.

              Ida mengatakan, kebijakan BSU dikeluarkan kembali untuk mencegah pengusaha melakukan
              pemutusan hubungan kerja (PHK). Selain itu, BSU diharapkan, dapat meringankan beban pekerja
              yang  dirumahkan  akibat  pandemi.  "Upaya  ini  tidak  lain  agar  tingkat  pengangguran  dan
              kemiskinan akibat pandemi dapat kita tekan," kata Ida dalam siaran pers, Kamis (22/7).

              Jumlah calon penerima BSU diperkirakan, mencapai 8 juta orang. Adapun kebutuhan anggaran
              untuk memberikan bantuan subsidi upah sebesar Rp 8 triliun. Menurut Ida, jumlah itu masih
              berupa estimasi karena proses screening data yang sesuai dengan kriteria masih dilakukan oleh
              BP.JS Ketenagakerjaan.

              Kriteria pekerja yang berhak mendapat BSU, antara lain, adalah warga negara Indonesia (WNI),
              pekerja/buruh penerima upah, dan terdaftar sebagai peserta BP.JS Ketenagakerjaan. Menurut
              dia, BPJS Ketenagakerjaan dipilih sebagai sumber data karena data BPJS Ketenagakerjaan dinilai
              paling  akurat  dan  lengkap.  "Sehingga  akuntabel  dan  valid  dipergunakan  oleh  pemerintah,
              sebagai dasar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran," kata Menaker Ida.

              Kriteria lainnya adalah pekerja/buruh calon penerima BSU berada di zona PPKM level 4. Kriteria
              selanjutnya  adalah  peserta  yang  membayar  iuran  dengan  besaran  iuran,  yang  dihitung
              berdasarkan upah di bawah Rp 3,5 juta. Jumlah BSU yang diberikan sebesar Rp 1 juta dan
              diberikan sekaligus melalui transfer bank.

              Pemerintah daerah juga menyiapkan anggaran khusus untuk meringankan pekerja informal dan
              pedagang dari dampak PPKM. Hal itu salah satunya dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

              Kepala  Dinas  Sosial  Provinsi  Jabar,  Dodo  Suhendar  mengatakan,  Pemprov  Jabar  akan
              memberikan bantuan sosial kepada para pedagang kaki lima (PKL), ojek online, hingga pelaku
              seni budaya. Menurut Dodo, alokasi dana yang disiapkan berkisar Rp 50 miliar yang berasal dari
              APBD Provinsi Jabar.

              Ia  mengatakan,  bansos  tersebut  diprioritaskan  bagi  warga  non-DTKS  (Data  Terpadu
              Kesejahteraan  Sosial)  atau  yang  tak  menerima  bantuan  formal,  baik  dari  pusat  maupun
              kabupaten/kota.  "Berdasarkan  hasil  rapat  terakhir,  bantuan  dari  Pemprov  Jabar  mengarah
              kepada profesi, yang menunjang pemulihan ekonomi daerah, seperti PKL, insan seni dan budaya,
              termasukjuga ojol," ujar Dodo dalam konferensi pers daring, Kamis (22/7).

              Ia mengatakan, program ini masih berupa masukan. Namun, semua pemangku kepentingan
              terkait  sepakat  bansos  Pemprov  Jabar  akan  dialokasikan  ke  profesi  yang  terdampak  PPKM
              Darurat.
              "Kalau untuk jumlah penerima, baik besaran maupun nilainya belum pasti. Tapi pak sekda bilang
              minimal anggarannya Rp 50 miliar, mudah-mudahan bisa bertambah," katanya.

              Di daerah lain, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menargetkan, penyaluran bansos dapat
              diselesaikan sebelum berakhirnya PPKM lev el 4, yakni sebelum 25 Juli 2021. Hingga saat ini,
              sudah ada beberapa bantuan yang mulai disalurkan ke masyarakat.

                                                           32
   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38