Page 100 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 SEPTEMBER 2020
P. 100

PEMERINTAH PERCEPAT PENYALURAN DANA UNTUK PENERIMA SUBSIDI UPAH
              PEKERJA
              JAKARTA,  - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan akan meningkatkan penyaluran
              bantuan subsidi upah bagi pekerja yang menerima gaji di bawah Rp 5 juta. Peningkatan ini
              dilakukan  dengan  menambah  jumlah  pekerja  yang  menerima  bantuan  subsidi  dalam  termin
              penyaluran.

              "Minggu ini kami minta 3 juta data pekerja penerima untuk kami proses selanjutnya, mudah-
              mudahan  tidak  hanya  2,5  juta  data  saja,  tapi  menjadi  3  juta  data  biar  mempercepat
              penyerapan," ucap Ida Fauziah di Semarang, pada Minggu (30/8) malam.

              Pemerintah menganggarkan Rp 37,7 triliun pada program bantuan subsidi upah dengan jumlah
              target penerima 15,7 juta pekerja. Mekanisme penyaluran bantuan subsidi upah ini diberikan
              kepada pekerja/buruh sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat bulan (Rp 2,4 juta) yang
              akan diberikan setiap dua bulan sekali. Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang
              subsidi sebesar Rp1,2 juta  Adapun bantuan subsidi upah ini diberikan untuk tenaga kerja yang
              terdampak  pandemi  Covid-19.  Bantuan  diberikan  untuk  melindungi,  mempertahankan,  dan
              meningkatkan kemampuan ekonomi pekerja selama masa pandemi Covid-19, sehingga dapat
              mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.

              "Kami sedang kumpulkan nomor rekening pekerja penerima, data yang sudah masuk sebanyak
              13,8 juta pekerja dan sekarang dalam proses validasi teman-teman BPJS Ketenagakerjaan," ucap
              Ida.

              Pencairan bantuan subsidi upah dilakukan oleh Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara)
              yakni BNI, BRI, Mandiri, dan BTN.

              Pada program bantuan subsidi upah (BSU), para pekerja penerima akan mendapatkan Rp 600
              ribu per bulan selama 4 bulan atau total Rp 2,4 juta yang akan dikirimkan langsung ke nomor
              rekening penerima. Lebih lanjut Ida mengatakan pekerja penerima bantuan subsidi upah tidak
              harus mempunyai rekening di bank-bank milik pemerintah, tetapi rekening yang masih aktif di
              bank mana.

              "Bank  pemerintah  hanya  sebagai  penyalur  bantuan  saja,  bantuan  subsidi  upah  selanjutnya
              ditransfer sesuai dengan nomor rekening pekerja penerima," tutur Ida.

              Sementara  itu,  Kepala  Biro  Humas  Kemnaker  Soes  Hindharno  mengatakan  mekanisme
              penyaluran  data  yaitu  pihaknya  mengambil  data  dari  BPJS  ketenagakerjaan.  Pihak  BPJS
              mengumpulkan data melalui sistem yang ada dari laporan perusahaan melaporkan pekerjanya
              ke bpjs untuk diikutkan program.

              Dari maping validasi data dalam program ini, data diserahkan kepada Kemenaker. Pekerja yang
              mendaftarkan rekening di bank swasta akan mengalami penundaan transfer karena dibutuhkan
              waktu pengiriman internal dari bank himbara (bank milik negara) ke rekening tujuan. Biasanya,
              proses memakan waktu sampai 5 hari.

              "Adapun yang belum sampai menunggu waktu saja. Saya punya keyakinan banknya bukan satu
              manajemen dengan Himbara. Non Himbara. Paling beda 3 sampai 4 hari, tunggu saja," ucap
              Soes.

              Untuk  mereka  yang  mendaftarkan  rekening  bank  Himbara,  BLT  seharusnya  sudah  diterima
              karena proses dari Himbara ke rekening peserta hanya memakan waktu sehari. Sehingga, terjadi
              perbedaan tanggal penerimaan antara penerima bantuan yang terdaftar di bank Himbara dan
              bank swasta. Meski agak terlambat, ia memastikan mereka yang menggunakan bank swasta
              akan menerima bantuan subsidi upah.
                                                           99
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105