Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2020
P. 140
Untuk jangka pendek, ujarnya, perusahaan akan memutus tenaga kontrak yang habis masa
kerjanya. Mereka tidak akan diperpanjang, sementara perusahaan akan beroperasi dengan
mengoptimalkan jumlah pekerja tetap yang ada. Hariyadi Sukamdani meminta kondisi dalam
situasi ini menjadi pertimbangan, dalam merumuskan kebijakan ekonomi 2021 mendatang.
Deputi Gubernur Bank Indonesi, Dody Budi Waluyo, mengakui kondisi ketenagakerjaan sangat
menantang sebagai dampak dari pandemi saat ini. Karenanya hal ini akan menjadi pembahasan
Bank Indonesia bersama pemerintah.
"Seberapa cepat bisnis akan pulih. Kalau lihat data sekarang, dukungan ke naker belum
prospektif. Apa yang harus kita dukung? Sektor apa yang harus digarap? Salah satu variabelnya
adalah ketenagakerjaan," kata Dody di acara yang sama.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (
Sakernas ) pada Agustus 2020, jumlah angkatan kerja mencapai 138,22 juta. Angka ini naik 2,36
juta dibandingkan Agustus 2019.
Dari jumlah itu, yang menganggur 7,07 persen, naik 1,84 persen dibandingkan Agustus 2019.
Sedangkan yang bekerja sebanyak 128,45 juta. Mayoritas yakni 60,47 persen atau sebanyak
77,68 juta orang (60,47 persen) bekerja pada kegiatan informal. Sisanya 39,53 persen atau
50,77 juta bekerja di sektor formal.
Artinya jika memprediksi akan terjadi pemangkasan 30 persen pekerja di sektor formal, itu setara
dengan 15,2 juta yang akan kehilangan mata pencaharian.
139