Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 DESEMBER 2020
P. 142

DISBUN KALBAR: PEKERJA PEREMPUAN JUGA BERPERAN DI PERKEBUNAN SAWIT

              Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat (Kalbar) Heronimus Hero mengatakan sejauh ini
              pekerja  perempuan  di  perkebunan  sawit  juga  mengambil  peran  dalam  mendorong
              perkembangan industri sawit di tanah air, termasuk di Kalbar.

              "Tidak  ada  batasan  gender  untuk  pekerjaan  di  perkebunan  sawit,  kendati  pekerja  laki-laki
              tampak mendominasi industri ini. Untuk bagian manajemen di pabrik, saya lihat banyak pekerja
              perempuan.  Termasuk  di  kebun  juga  ada.  Tetapi  tentu  untuk  pekerjaan-pekerjaan  yang
              memanfaatkan alat berat dilakukan oleh laki-laki," ujarnya di Pontianak, Senin Biasanya, pekerja
              perempuan  berperan  dalam  perawatan  kebun,  di  antaranya  menebas  gulma,  menyemprot
              pestisida, hingga memupuk.

              "Ada juga yang membantu memanen, khususnya memungut brondolan-brondolan yang relatif
              lebih mudah dibandingkan dengan memanen TBS dari pohonnya," kata dia.

              Sementara itu, Ketua Bidang Ketenagakerjaan GAPKI, Sumarjono Saragih bahwa perusahaan
              sawit di Indonesia melakukan praktik ketenagakerjaan sesuai Undang Undang dan prinsip serta
              kriteria di dalam ISPO termasuk bagi pekerja perempuan.

              "GAPKI  memastikan  industri  sawit  Indonesia  sudah  mampu  menciptakan  iklim  kerja  yang
              kondusif dan layak bagi para pekerjanya," tutur dia.

              Dikatakan dia, GAPKI telah bekerjasama dengan ILO (Organisasi PBB untuk urusan Pekerja) dan
              sejumlah LSM internasional untuk membangun sistem ketenagakerjaan yang layak di sektor yang
              menjadi  andalan  Indonesia  ini.  Menurutnya,  perusahaan-perusahaan  anggota  GAPKI  tunduk
              dengan semua peraturan sesuai UU Ketenagakerjaan. Bahkan, GAPKI menargetkan sampai akhir
              2020 ini, semua anggota GAPKI telah bersertifikasi ISPO.

              "Kalau sudah ISPO, kan sudah tidak ada tagi isu isu terkait tenaga kerja. Karena kalau ada
              pelanggaran, tidak mungkin mendapatkan sertifikat SPQ," katanya.

              Provinsi Kalbar saat ini memiliki Luas Areal Penggunaan Lainnya (APL) mencapai 6,7 hektare dari
              146.807 km2 total luas provinsi yang memiliki 14 kabupaten dan kota.

              Sebagian  APL  saat  ini  sudah  dimanfaatkan  untuk  sektor  perkebunan  andalan  Kalbar  seperti
              tanaman  kelapa  sawit  mencapai  1,9  juta  hektare,  perkebunan  karet  600  ribu  hektare  dan
              beberapa komoditas lainnya.




























                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147